Gebrakan Kapolres Banjarnegara Tangkal Teror ke Polisi

Sejumlah langkah dilakukan demi mengamankan masyarakat dan polisi dari serangan teror, terutama dari ISIS.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 11 Jul 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 10:30 WIB
Pengamanan Personel Polres Banjarnegara dari Aksi Teror
Personel polisi bersenjata melakukan briefing sebelum melakukan penjagaan di Markas Polres Banjarnegara. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

Liputan6.com, Banjarnegara - Serangan demi serangan yang dialami anggota Polri tak luput dari perhatian Kapolres Banjarnegara yang baru, AKBP Nona Pricilia Ohei. Sejumlah langkah dilakukan demi mengamankan masyarakat dan polisi dari aksi teror, terutama ISIS.

Nona Pricilia baru dilantik pada Kamis, 6 Juli 2017 menggantikan penjabat lama, AKBP Saiful Anwar yang kini menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Jateng. Nona sebelumnya merupakan Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri.

Nona mengatakan, sebagaimana daerah lain di Indonesia, Kabupaten Banjarnagara tak luput dari pengaruh ISIS. Ini diketahui setelah seorang simpatisan ISIS yang diduga terlibat dalam serangan Marawi, Filipina, Mei 2017 lalu teridentifikasi berasal dari Banjarnegara.

Orang itu, Yoki Pratama Windyarto (21), hilang kontak dengan keluarganya sejak Februari 2017. Belakangan, Yoki diduga menjadi salah satu simpatisan ISIS Indonesia yang terlibat invasi Kota Marawi pertama.

Nona mengatakan, untuk mengantisipasi aksi teror di Markas Komando Polres Banjarnegara, beberapa Standar Operasional Prosedural (SOP) baru harus diberlakukan. Antara lain, pengamanan dilakukan dengan menempatkan petugas bersenjata di gerbang utama pintu masuk Markas Polres Banjarnegara.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman terorisme yang ditujukan kepada Markas Komando Polri," ujar dia, Minggu malam, 9 Juni 2017.

Para petugas bersenjata lengkap itu juga harus memakai rompi antipeluru. Personel ditempatkan pada gerbang utama Polres Banjarnegara. Tamu yang datang ke Markas Polres Banjarnegara juga akan menjalani pemeriksaan ketat tanpa kecuali. Satu per satu masyarakat yang datang juga dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan oleh anggota.

Selain pengamanan di Mako Polres Banjarnegara, langkah antisipatif juga dilakukan jajaran kepolisian di kecamatan dan desa-desa. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan teror, sekaligus masuknya pengaruh ISIS di Banjarnegara

"Terkait hal itu, Polsek dan jajarannya juga kami libatkan dalam upaya pencegahan dengan melakukan patroli rutin baik pagi hingga malam hari," ia menerangkan.

Tak berhenti di situ, pada upacara Hari Ulang Tahun Bhayangkara, Senin, 10 Juli 2017, Polres Banjarnegara juga menerapkan pengamanan berlapis pada alun-alun Banjarnegara sebagai tempat berlangsungnya upacara. Personel bersenjata, baik berseragam maupun tak berseragam disebar untuk mengamankan upacara tersebut.

"Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat upacara berlangsung, mulai dari anggota Polres Banjarnegara bersenjata hingga unit K9 kami siagakan di beberapa titik dengan dibantu dari Brimob Gegana dari Purwokerto," ucap Nona.

Nona juga berharap langkah pengamanan yang dilakukan Polri ini didukung masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kamtibmas di lingkungannya dari aksi teror. Dia berharap dengan adanya langkah antisipatif ini, wilayah Banjarnegara tetap aman dan kondusif.

"Aktifkan kegiatan pada pos kamling di lingkungan dan wajibkan tamu 1x24 jam untuk lapor kepada ketua RT/RW untuk mencegah adanya orang mencurigakan yang tak dikenal," katanya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya