Pengembangan Wisata Yogya Selatan Mulai dari Kotagede

Prawirotaman dikenal sebagai kampung turis di Kota Yogyakarta, sedangkan Kotagede menyimpan banyak sejarah terkait Kasultanan Mataram.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2017, 22:03 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2017, 22:03 WIB
Pengembangan Wisata Yogya Selatan Mulai dari Kotagede
Jagalan tlisih telusur kampung pusaka jadi cara baru menikmati pesona Kotagede, Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta terus mengarahkan pengembangan pariwisata ke Yogyakarta sisi selatan yang akan dimulai dari dua kawasan yaitu Kotagede dan Prawirotaman. Kedua kawasan tersebut memiliki banyak keunggulan berupa keunikan daerah dan budayanya.

"Tidak hanya bagian utara saja yang dikembangkan, tetapi bagian selatan Yogyakarta juga harus mulai dikembangkan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Jumat 14 Jui 2017, dilansir Antara.

Prawirotaman dikenal sebagai kampung turis di Kota Yogyakarta karena banyaknya turis mancanegara yang berwisata di kawasan tersebut. Sedangkan Kotagede menyimpan banyak sejarah terkait Kasultanan Mataram dan dikenal dengan kerajinan peraknya.

Yunianto mengatakan, salah satu kegiatan untuk pengembangan pariwisata di kedua kawasan tersebut adalah dengan melakukan akreditasi kampung wisata agar produk dan layanan jasa yang diberikan terstandarkan.

"Dengan akreditasi, maka pengelola kampung wisata akan memiliki standar dalam memberikan layanan kepada wisatawan, baik wisatawan mancanegara atau domestik yang berkunjung," katanya.

Pengembangan pariwisata di Yogyakarta sisi selatan tersebut, lanjut Yunianto, juga tidak terlepas dari persiapan Yogyakarta untuk menyambut operasional bandara baru, New Yogyakarta International Airport yang ditargetkan beroperasi pada 2019.

"Semua layanan pariwisata harus memiliki standar. Tidak hanya kampung wisata, tetapi juga untuk layanan hotel dan restoran. Kami pun akan melakukan sertifikasi usaha pariwisata termasuk sertifikasi untuk karyawannya," katanya.

Saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah juga sedang melakukan kajian terkait pengembangan kawasan "eco district" di Yogyakarta sisi selatan.

Pengembangan kawasan "eco district" di antaranya dilakukan dengan pembangunan ruang terbuka hijau, dan penguatan kampung wisata untuk menunjang pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Sejumlah sarana dan prasarana yang bisa digunakan untuk mendukung pengembangan "eco district" di antaranya adalah Pasar Seni dan Kerajinan XT-Square, serta Terminal Giwangan yang akan diusulkan dalam konsep transportasi perkotaan yang dihubungkan dengan kereta api dan kawasan parkir.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya