Siap-Siap Wisata Pagi di Kebun Bunga Pegunungan Seribu

Kebun Bunga Amarilis yang pernah rusak kembali dikembangkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 06:00 WIB
20151127-Kebun Bunga Amarilis-Sukadi-Gunungkidul-Yogyakarta
Kebun Bunga Amarilis di gunungkidul (Liputan6.com / Yanuar H.)

Liputan6.com, Gunungkidul - Sejumlah destinasi wisata kebun sukses menggaet pengunjung di Yogyakarta. Kebun atau taman yang biasanya berlokasi di perbukitan itu kerap menjadi tujuan para pemburu pemandangan matahari terbit (sunrise) atau tenggelam (sunset). Tempat-tempat itu pun ramai di pagi buta atau saat senja.

Lokasi kebun bunga di Gunungkidul, Yogyakarta bakal bertambah. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kini mengembangkan kawasan wisata bunga amarilis di Kecamatan Patuk. Saat ini momen yang tepat karena bunga amarilis sedang mekar.

"Semoga bisa menjadi salah satu alternatif wisata di Gunung Kidul," kata Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Minggu 16 Juli 2017, dilansir Antara.

Ia mengatakan pemkab mengapresiasi langkah warga untuk melestarikan bunga yang awalnya merupakan gulma ini. "Luar biasa warga mau dan mampu melestarikan bunga amarilis secara swadaya," katanya.

Selain dilestarikan swadaya, pemkab melalui menanam bunga amarilis di wilayah Salam. Setiap warga di Patuk juga diharapkan bisa menanam bunga tersebut. Kalau terealisasi, diharapkan keberadaan bunga amarilis di Patuk bisa menjadi daya tarik buat wisatawan berkunjung.

Pemkab Gunung Kidul, lanjut Badingah, akan terus berupaya melestarikannya dengan menggandeng perguruan tinggi dan pemerintah provinsi hingga pusat. Langkah ini sekaligus untuk mengubah persepsi bahwa Gunungkidul tandus, padahal sejuk dan indah.

Wisata kebun bunga amarilis ini juga bisa menambah pendapatan warga setempat, dengan cara menjual bunga amarilis. "Kalau ada wisatawan juga bisa buka jasa parkir," katanya.

Sementara pemilik tanam bunga amarilis Sukadi (46) menerangkan tamanan bunga amarilis ditanam di lahan seluas 3.000 meter persegi di lahan pekarangan miliknya. Total ditanam 500 ribu umbi amarilis.

"Setiap umbinya tumbuh dua sampai tiga tangkai bunga," katanya.

Selain untuk wisata, pihaknya menjual satu tangkai Rp3.000, untuk satu wadah isi 3 tangkai dengan harga Rp7000. Beberapa waktu lalu pernah ada yang membeli hingga 5.000 bibit.

"Belum lama ini istri mantan Wapres Budiono ke sini untuk melihat dan membeli bibit," katanya.

Untuk mengurangi kerusakan seperti 2015 lalu, pihaknya sudah membuat jalur bagi pengunjung sehingga diharapkan tak lagi menginjak bunga amarilis. "Tahun ini Juli sudah berbunga tetapi tidak semuanya, biasanya berbunga akhir November hingga pertengahan Desember," katanya.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya