Lelah Kabur, Buronan Rutan Pekanbaru Minta Dijemput Polisi

Buronan itu kabur setelah dua hari mendekam di Rutan Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 19 Jul 2017, 03:01 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 03:01 WIB
Lelah Kabur, Buronan Rutan Pekanbaru Minta Dijemput Polisi
Kericuhan hingga berimbas kaburnya napi dipicu adanya tuntutan mengganti kepala penjaga keamanan lapas.

Liputan6.com, Pekanbaru - Dua bulan lebih dalam pelarian usai kabur dari Rutan Klas IIB Pekanbaru, Herman Susilo akhirnya lelah sendiri. Tahanan kasus kepemilikan ganja 1 kilogram itu menyerahkan diri dan meminta keluarga menghubungi kepolisian supaya dijemput.

"Setelah dijemput personel Direktorat Sabhara Polda Riau, dia kemudian diserahkan ke Polresta Pekanbaru," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edy Sumardy Priadinata, Selasa, 18 Juli 2017.

‎Edy menjelaskan, pria 36 tahun itu ditangkap Polsek Limapuluh bersama rekannya Jhoni Friandi dan Arifin pada awal Mei 2017. Baru dua hari berada di Rutan sambil menunggu penyidikan di kepolisian, dia ikut kabur setelah kerusuhan terjadi.

Dia kabur bersama ratusan tahanan lainnya ke arah Jalan Harapan Raya setelah melintasi perkebunan sawit. Setelah itu, dia menumpang sebuah mobil menuju ke rumah temannya di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya.

"Setibanya di rumah temannya itu, dia meminta uang ongkos kabur," kata Edy.

Setelah diberi uang Rp 150 ribu, dia menuju ke rumah tahanan lainnya di Kubang Raya untuk meminta sejumlah uang lagi. Dia pun berangkat ke Pasir Pangaraian, Rokan Hulu dengan maksud melarikan diri di sana.

Selama berada di wilayah tersebut, Herman tinggal di rumah temannya di Jalan Prambanan selama empat hari. Usai itu, dia berpindah dari satu atap ke atap rumah lainnya supaya tidak terendus kepolisian.

"Setelah sebulan lebih hidup berpindah-pindah, akhirnya Herman memutuskan untuk pulang ke Pekanbaru dan menginap di rumah temannya di daerah Panam," sebut Edy.

Tepat pada Senin, 17 Juli 2017, pukul 19.30 WIB, Herman menghubungi keluarganya dan mengaku sudah kelelahan kabur. Dia lalu meminta keluarga menghubungi kepolisian supaya menjemput dan mengembalikannya ke Rutan Pekanbaru.

Kepada wartawan, Herman mengaku menyesal kabur dari Rutan. Dia menyatakan tindakannya pada 5 Mei 2017 sangat sia-sia karena hidup dibayangi perasaan ketakutan akan ditangkap.

"Saya menyesal atas apa yang saya lakukan (kabur dari Rutan) sebab selama kabur dari Rutan. Hidup saya tidak tenang dan langkah saya terbatas," ucap Herman.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya