Bakti Pemuda Keterbelakangan Mental pada Ibunda yang Lumpuh

Di tengah keterbatasan, pemuda keterbelakangan mental itu telaten merawat ibunya yang lumpuh sejak dua bulan lalu.

oleh Fauzan diperbarui 03 Agu 2017, 13:02 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2017, 13:02 WIB
Bakti Pemuda Keterbelakangan Mental pada Ibunda yang Lumpuh
Di tengah keterbatasan, pemuda keterbelakangan mental itu telaten merawat ibunya yang lumpuh sejak dua bulan lalu. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Polewali Mandar - Kisah Kasman, pemuda warga Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memang mengharukan. Meski menderita keterbelakangan mental sejak lahir, ia ternyata bisa merawat ibundanya, Marunni (60), yang mengalami lumpuh sejak dua bulan lalu.

Keterbatasannya tak menjadi halangan untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada perempuan yang melahirkannya itu. "Kasman yang rawat itu ibunya yang lumpuh. Dia yang masak dan mencuci sehari-hari," kata Abdullah, salah seorang tetangga Kasman, Rabu, 2 Agustus 2017.

Karena kondisi dirinya, Kasman tak bisa bekerja untuk mendapatkan uang demi menutupi kebutuhan sehari-harinya. Selama ini, Kasman menggantungkan hidup pada ibunya yang berdagang sayur dan buah setelah ayahandanya meninggal bertahun-tahun lalu.

"Dua bulan yang lalu itu mamanya lumpuh, jadi sudah tidak ada yang mencari nafkah untuk keluarganya, karena Kasman juga tidak bisa karena dia keterbelakangan mental," kata Abdullah.

Kini keluarga Kasman hanya mengandalkan jatah pembagian raskin untuk dimasak sehari-hari, sementara lauknya hanya berharap bantuan dari para tetangga. Jika tak ada tetangga yang memberi lauk, Kasman mencampurkan nasi yang telah dimasaknya dengan garam agar tak terasa hambar.

"Kadang kita para tetangga yang membantu soal makanan. Sering juga nasinya dicampur garam. Kasihan," ujar Abdullah.

Salah seorang warga lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pihak pemerintah selama ini tidak pernah memberikan perhatian kepada Kasman dan ibunya. Kasman tidak memiliki BPJS maupun KIS, padahal Kasman memiliki KTP dan Kartu Keluarga serta semua dokumen untuk mengurus BPJS atau KIS.

"Tapi kan anak itu keterbelakangan mental, tidak mungkin dia sendiri yang pergi mengurus itu. Harusnya ada pihak pemerintah, setidaknya orang kelurahan yang menguruskan dia BPJS. Ini salah satu bukti bahwa pemerintah tidak ada perhatian," ucapnya.

Namun, Ahmad, lurah setempat, membantah jika pihaknya tidak memperhatikan keluarga Kasman. Ahmad menyebutkan bahwa setiap bulan keluarga Kasman rutin mendapatkan bantuan raskin dan perawatan dari bidan kelurahan. Ahmad pun menyarankan agar ibu pemuda itu dirawat di Panti Jompo.

"Bagaimana bisa kami disebut tidak perhatian. Setiap bulan ibu Kasman kan diperiksa sama bidan di rumahnya. Selain itu, dia juga rutin dapat bantuan raskin," ujar Ahmad.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya