Liputan6.com, Purbalingga - Solikhin (54), warga Desa Serayukaranganyar RT 3 / 2, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah mengalami kejadian tak mengenakkan pada Senin dini hari, 7 Agustus 2017. Rumahnya disatroni maling.
Ceritanya, pada lepas tengah malam, ia terbangun karena suara berisik di samping kamarnya. Saat dicek, ia kaget bukan kepalang melihat seseorang tak dikenal sedang mengacak-acak lemarinya.
Belum lepas dari kekagetannya, Solikhin kena gebuk linggis. Ia kemudian dipaksa menunjukan lemari penyimpanan uangnya. Solikhin terpaksa menunjukkan lemari tempatnya menyimpan uang sebesar Rp 18 juta. Maling itu pun menggasak seluruh uang miliknya dan kabur.
Saat Solikhin masih kebingungan atas kejadian tak terduga dini hari itu, para tetangga ramai menyampaikan ada orang terperosok ke dalam jurang. Ia pun menengok tempat kejadian yang hanya berjarak sekitar 200 m dari rumahnya.
Saat melihat sosok yang jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter itu, Solikhin kaget untuk kedua kalinya. Ia masih ingat betul, orang yang jatuh ke jurang dan kini tak berdaya itu adalah orang yang baru saja memukul kepalanya dengan linggis serta menggasak hartanya.
Pria itu tergeletak dengan darah yang masih mengucur dari kepalanya. Di sekitar pria itu ditemukan uang sebesar Rp 4.083.000, linggis kecil 30 cm dan alat semprot yang berisi cairan cabai. Sementara, uang lainnya sebesar Rp 14 juta ditemukan tercecer di belakang rumah Solikhin.
Baca Juga
Advertisement
Kepolisian pun segera mendatangi lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan. Maling yang kini menjadi korban jatuh ke jurang kemudian ke rumah sakit. Ia diketahui bernama Rianto (37), warga Desa Pekaja RT 2 RW 2, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
"Pria yang ditemukan di jurang diduga merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan di rumah Solikhin. Saat ditemukan, ada barang bukti uang hasil curian serta benda lain yang digunakan untuk melancarkan aksinya," ujar Kapolsek Mrebet AKP Imam Sugiyanto.
Sesampainya di rumah sakit, melihat keadaan Rianto yang kritis, pihak rumah sakit meminta didatangkan keluarganya. Kanit Reskrim Aipda Purwito dan Brigadir Setyo Nugroho kemudian menjemput keluarga pelaku di Sokaraja.
"Saat datang kami ditanya keluarganya, ‘anu enten nopo si mas?’ Kemudian, kami menjawab ‘Rianto mengalami kecelakaan’, tapi keluarga menyanggah dengan mengatakan ‘lha mboten, mesti onten nopo-nopo. Jadi kami pikir, keluarga seperti sudah mengetahui aktivitas pelaku," ujar Setyo Nugroho.
Sesampainya di rumah sakit, keluarga mendapati terduga maling sudah meninggal dunia. Ia mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala, akibat terbentur bebatuan di dasar jurang.
Jenazah Rianto kemudian diserahkan kepada keluarganya. Sedangkan, kasus pencurian dengan kekerasan masih diselidiki.
"Walaupun terduga pelaku meninggal dunia, kita masih melakukan penyelidikan terhadap kasusnya. Hal ini untuk mengetahui apakah ada pelaku lain yang ikut beraksi di rumah korban. Sejumlah saksi kejadian pencurian juga masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tutur Kapolsek.
Dari kejadian tersebut, polisi mengamankan sepeda motor Yamaha Vega bernomor polisi R 6424 NA warna merah yang diduga sebagai alat transportasi pelaku. Selain itu, diamankan juga linggis kecil ukuran 30 sentimeter, uang tunai dan botol semprot berisi cairan cabai.
Saksikan video menarik di bawah ini: