Bendungan Jebol, 2.500 Hektare Sawah Kering Kerontang

Petani mengeluhkan lambannya penanganan pemerintah terhadap rusaknya Bendungan Pilohanyanga.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 20 Agu 2017, 03:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2017, 03:00 WIB
Bendungan
Bendungan Pilohanyanga jebol akibat terjangan banjir beberapa bulan lalu. Foto: (Aldiansyah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Bendungan Pilohayanga, di Kecamatan Bulango Selatan, Bone Bolango jebol karena terjangan banjir beberapa bulan lalu. Akibatnya, 2.500 haktare sawah tidak mendapat pengairan yang cukup.

Petani mengeluhkan lambannya penanganan pemerintah terhadap rusaknya Bendungan Pilohanyanga. Padahal bendungan tersebut menjadi satu-satunya sumber air yang ada di Kecamatan Bulango Selatan.

"Sampai saat ini pemerintah belum melakukan langkah kongkrit untuk menyelesaikan masalah krisis air di tiga kecamatan ini. Mereka waktu itu hanya meninjau saja dan sampai sekarang belum ada realisasinya," ujar Djafar, salah satu petani di Desa Telaga Jaya, Sabtu 18 Agustus 2017.

Djafar menuturkan, ada sekitar 2.500 hektare sawah yang terbentang di tiga kecamatan yang mengalami kekeringan, yakni Kecamatan Telaga, Telaga Jaya, dan Telaga Biru. Sebagian petani sudah melakukan pengeboran di area sekitar sawah mereka, namun hal itu tidaklah cukup.

"Hanya sebagian petani yang melakukan pengeboran untuk mengiri sawah mereka. Hanya petani yang mampu beli alat penyedot air dari dalam tanah, Namun bagaimana dengam kami yang tidak mampubeli alat tersebut," ujar petani lain, Nikson.

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki bendungan itu, baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten. "Sehingga sawah kami bisa ditanami kembali," imbuhnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo membenarkan, kondisi kekeringan yang dialami petani sangat memprihatinkan. Pihaknya sedang mencari solusi pendanaan untuk memperbaiki bendungan yang rusak.

"Kalau hanya mengandalkan anggaran dinas pertanian, itu tidaklah cukup," ujarnya kepada Liputan6.com.

Ia berjanji dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan langkah kongrit untu menindaklanjuti masalah kekeringan. Ia meminta petani untuk bersabar dan memaklumi kondisi keungan dinas pertanian. Sebab untuk memperbaiki bendungan tidak membutuhkan dana yang sedikit.

"Secepatnya kami akan melakukan langkah kongrit agar petani bisa menanami sawah kembali. Namun saya minta para petani untuk bersabar," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya