Bocah SD di Malang Pingsan Usai Konsumsi Pil Bergambar Boneka

Pil berwarna biru itu diberikan oleh seorang bocah kecil tak dikenal.

oleh Zainul Arifin diperbarui 16 Sep 2017, 21:04 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2017, 21:04 WIB
Bocah di Malang Pingsan Usai Konsumsi Pil Bergambar Boneka
Siswa kelas 2 SD di Kota Malang, Jawa Timur, dirawat di klinik usai mengkonsumsi pil berwarna biru (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - Erik, seorang siswa kelas 2 SD Bakalan Krajan, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, tiba-tiba jatuh pingsan usai pulang sekolah, Sabtu (16/9/2017) siang. Setelah siuman, ia mengaku usai mengonsumsi pil pemberian seorang anak seusianya sebelum kemudian jatuh tak sadarkan diri.

Erik harus dibawa ke Apotek 77 Jalan Raya Mulyorejo Kota Malang yang memiliki layanan dokter praktik. Kepastian apa penyebab bocah itu pingsan masih menunggu tes urine Laboratorium Mabes Polri cabang Surabaya.

"Dikasih, bentuknya seperti permen berukuran kecil berwarna biru. Ada gambar boneka di tengahnya, rasanya pahit," kata Erik di Malang, Sabtu (16/9/2017).

Peristiwa bermula saat Erik pulang sekolah dan bertemu seorang bocah laki-laki bernama Farel di dekat sebuah taman kanak-kanak. Kepada polisi, Erik mengaku baru pertama kali bertemu dengan bocah yang saat perjumpaan itu tak mengenakan seragam sekolah.

Erik kemudian diajak bermain ke pematang sawah dekat sekolah. Saat itulah, sebutir benda kecil berwarna biru diberikan dan langsung dikonsumsi dengan air putih. Bocah pemberi benda itu sendiri yang membawa air putih dalam botol kemasan.

"Kepala langsung terasa pusing, setelah itu saya jalan mau pulang ke rumah dengan kepala terasa seperti berputar," ucap Erik.

Ia lebih dulu tak sadarkan diri saat depan rumah salah seorang tetangganya. Korban pun segera dibawa ke Apotek 77 untuk pemeriksaan. Dokter di apotek tersebut memberikan cairan infus ke korban agar seluruh racun dalam tubuhnya keluar.

Dokter Yusak Wibowo Alim mengatakan, korban diduga keracunan usai mengkonsumsi sesuatu dengan gejala gejala pupil mata mengecil dan tubuh.

"Racun apa persisnya, belum bisa dipastikan. Contoh urine sudah diambil untuk diuji di laboratorium," kata Yusak.

Kapolsek Sukun, Komisari Polisi Ansari Thayib mengatakan, kepolisian masih mendalami kasus ini dan belum bisa memastikan penyebab utama pingsannya bocah Erik tersebut.

"Masih meminta keterangan saksi dan masih harus menunggu hasil uji laboratorium terhadap tes urine," ucap Ansari.

Menurutnya, banyak kasus peredaran narkoba di Kota Malang tapi belum pernah ada kasus narkoba dengan korban anak-anak. Obat PCC yang tengah marak beredar di Sulawesi Selatan juga belum terpantau beredar di Kota Malang.

Saksikan video pilihan berikut ini!

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya