Kebakaran Kembali Melanda Hutan di Kalimantan

Selama empat hari api membakar hutan karena sulitnya akses untuk memadamkan lokasi kebakaran. Ditambah hujan tak kunjung turun.

oleh Rajana K diperbarui 18 Sep 2017, 10:31 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2017, 10:31 WIB
Ilustrasi kebakaran di Kalteng
Ilustrasi kebakaran di Kalteng

Liputan6.com, Pulau Pisang - Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan kembali melanda Kalimantan Tengah. Salah satunya terjadi di Kabupaten Pulang Pisau. Luas areal yang terbakar mencapai 40 hektare di Kecamatan Sebangau Kuala.

Kepala Pelaksana Badan Pengendalian Rencana dan Pemadam Kebakaran (Kalaksa BPBPK) Kalteng, Darliansyah, menjelaskan pihaknya menurunkan tiga helikopter water bombing dan satu unit helikopter patroli untuk memadamkan kebakaran di Kabupaten Pulang Pisau. 

"Kebakaran itu mulai pada hari Kamis lalu (14 September 2017). Namun, karena tak ada hujan, api terus membakar, sehingga diputuskan keesokan harinya (Jumat, 15 September 2017) diturunkan tim darat dengan menggunakan helikopter," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, 17 September 2017.

Namun, Darliansyah melanjutkan, mengingat sulitnya medan dan tidak ada akses jalan darat, tim harus mengangkut air dengan helikopter. Pasukan darat yang diterjunkan dengan helikopter ini sebanyak 25 orang yang terdiri atas 19 orang dari provinsi dan sembilan orang dari Kabupaten Pulang Pisau.

"Alhamdulilah hari ini (Minggu 17/7/2017), api sudah berhasil kita padamkan. Namun demikian, tim lapangan terus melakukan pemadaman yang kita istilahkan dengan nama pemadaman pendinginan, yakni agar tidak timbul api baru," kata Darliansyah.

Dari data BPBPK Kalteng, saat ini sedikitnya ada sekitar 263 desa di seluruh Kalteng dinyatakan rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, menurut Darliansyah, pihaknya terus memantau dan mencegah kebakaran terjadi, serta mengedukasi masyarakat agar ikut mencegah kebakaran hutan dan lahan di wilayah mereka.

"Apalagi saat ini, hampir 14 kabupaten/kota Semarang sudah memberlakukan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Karena itu, kita terus melakukan pemantauan di lapangan supaya tidak terjadi kebakaran lahan," ujarnya.

Setelah hampir dua pekan tidak diguyur hujan, tadi malam hujan mulai membasahi Kota Palangka Raya. Walaupun tidak deras, hujan ini mampu menghilangkan debu, terutama di jalan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya