Potret Miris Fasilitas Kesehatan di Tidore Kepulauan

Tidak ada dokter menyebabkan pasien tak tertangani dengan baik, bahkan seorang pasien kritis meninggal tanpa mendapat tindakan apa pun.

oleh Hairil Hiar diperbarui 02 Okt 2017, 08:31 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 08:31 WIB
Ilustrasi pasien rumah sakit
Ilustrasi pasien rumah sakit

Liputan6.com, Tidore - Ari Fauji, warga Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke Rumah Sakit Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Lelaki 18 tahun itu merupakan pasien kritis yang terkena sengatan listrik, Sabtu, 30 September 2017.

Ari sebelumnya dilarikan ke Puskesmas Payahe. Namun, tidak ada pertolongan karena tim medis dan dokter yang bertugas di wilayah itu tidak ada di tempat. Akhirnya keluarga memutuskan membawanya ke RSUD Weda, tetapi nyawa pasien tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia saat tiba di Rumah Sakit Weda, sekitar pukul 22.00 WIT.

"Awalnya kami bawa korban ke puskesmas, tapi tidak ada dokter di sana. Akhirnya kami memutuskan melarikan korban ke RSUD Weda. Namun dalam perjalanan, korban mengembuskan napas terakhir," kata Sukardi Ahmad, warga Kelurahan Payahe, ketika dihubungi Liputan6.com, Minggu, 1 Oktober 2017.

Sukardi mengemukakan, pelayanan dasar bidang kesehatan di kota itu sejauh ini sangat memprihatinkan. Sampai ada korban. "Di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Kelurahan Payahe, ini sangat memperihatinkan, di antaranya minimnya tenaga dokter," kata dia.

Sukardi menambahkan, sepanjang 2017, dokter di Puskesmas Kelurahan Payahe jarang berkantor, sehingga setiap pasien yang datang melakukan check up kesehatan atau menjalani rawat inap hanya dikonsultasikan petugas perawat kepada dokter via telepon seluler, SMS, maupun WhatsApp.

Puskesmas di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

"Akibat tidak adanya dokter di tempat, kejadian mengerikan terjadi Sabtu kemarin. Di mana ada korban sengatan listrik bernama Ari Fauji yang dilarikan ke UGD Puskesmas Rawat Inap Payahe itu hanya mendapat penanganan medis seadanya dari perawat yang bertugas. Sementara satu-satunya dokter yang bertugas di Puskesmas Payahe tengah berada di Pulau Tidore," sambungnya.

Atas kejadian itu, seluruh warga Oba meminta keseriusan Wali Kota Kapten Ali Ibrahim dan Wakil Wali Kota Muhammad Sinen untuk meningkatkan pelayanan dasar di bidang kesehatan, terutama ketersediaan dokter di Puskesmas itu.

"Kami meminta agar pelayanan dasar di bidang kesehatan ditingkatkan, utamanya keberadaan dokter di Puskesmas Payahe," kata Wahab​ mewakili warga Oba​.

"Semoga Pemkot Tidore terlebih Kadis Kesehatan terketuk nuraninya agar menempatkan dokter di puskesmas. Juga sesekali melakukan pengecekan di lapangan. Jangan bicara soal kesuksesan visi, misi dan program kerja apabila pelayanan kesehatan di tingkat bawah terabaikan," kata dia.

Wali Kota Tidore Kepulauan Kapt Ali Ibrahim dan Kepala Dinas Kesehatan belum memberikan komentar mengenai kasus ini karena teleponnya tidak aktif.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya