Mogok di Rel KA, Pemilik Kontainer Terancam Bayar Ratusan Juta

PT KAI Daop 3 harus merogoh koceknya untuk mengatasi tertundanya jadwal perjalanan kereta api akibat perlintasan terhalang kontainer mogok.

oleh Panji Prayitno diperbarui 18 Okt 2017, 16:03 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2017, 16:03 WIB
Tronton Mogok di Cirebon
Kontainer Mogok di perlintasan kereta api menyebabkan perjalanan kereta mengalami keterlambatan. (Liputan6.com/ Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Mogoknya truk kontainer berisi crane di perlintasan Pasirbungur, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu, 15 Oktober 2017, pukul 01.25 WIB, bukan hanya berimbas pada terlambatnya perjalanan puluhan kereta api sampai ke tujuan. Terdapat juga kerugian material yang diderita PT KAI.

Manajer Humas Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro mengatakan PT KAI Daop 3 merugi cukup besar hingga Rp 808 juta. Dia mengatakan, selama truk mogok di perlintasan, terdapat 21 jadwal perjalanan kereta api mengalami keterlambatan.

"Kalau masalah jalan yang dikaitkan karena truk mogok, saya rasa tidak juga karena pelat jalan, menurut kami, bukan peruntukan truk yang melebihi tonase," kata Kris, Rabu (18/10/2017).

Dalam kejadian tersebut, selain penumpang, pihak Daop 3 Cirebon banyak dirugikan. Ini terlihat dari upaya Daop 3 mengevakuasi truk kontainer dengan menyewa alat berat.

Dia menyebutkan, besaran kerugian tersebut akan diklaim kepada pemilik atau yang bertanggung jawab terhadap pengoperasian kontainer. Dari Rp 808 juta kerugian, tiga di antaranya adalah pembiayaan service recovery Rp 546 juta terdiri dari 23.269 paket makanan dan minuman.

Selain itu, pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tiket sebesar Rp 150.225.500 serta tambahan penggunaan BBM Rp 100.614.209 untuk total 27 kereta api termasuk genset dan bahan bakarnya 22.467 liter.

Dia mengatakan, sejauh ini, Daop 3 masih mengumpulkan data mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas mogoknya truk kontainer pada akhir pekan lalu itu.

"Kami masih mengumpulkan data dulu untuk mengajukan klaim kepada yang bertanggungjawab atas mogoknya truk tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan manajemen di tingkat pusat," kata dia.

"Kalau klaim kami tidak ditanggapi ya kami bisa menempuh jalur hukum ke ranah pengadilan (perdata)," Kris menambahkan.

Sebelumnya, perjalanan kereta api baik dari arah Jakarta maupun arah Jawa mengalami keterlambatan akibat truk kontainer berisi alat berat crane mogok di perlintasan Pasirbungur, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu dini hari.

Pantauan dari Stasiun Cirebon, sejumlah penumpang terlihat sabar menunggu kereta api datang. Rata-rata penumpang menunggu satu jam sebelum keberangkatan.

Kepala Stasiun Daops 3 Cirebon Yuliono menyebutkan, ada sekitar 18 kereta api dari arah Jawa ke Jakarta dan 8 kereta api dari arah Jakarta ke Jawa mengalami keterlambatan.

"Kalau dari stasiun Cirebon ada 4 kereta api yang terlambat salah satunya Cirebon Ekspress yang harusnya berangkat jam 08.30 jadi berangkat jam 09.30," sebut dia.

Dari jumlah kereta api yang terlambat tersebut, paling parah dialami kereta Harina jurusan Surabaya - Bandung dengan durasi keterlambatan lebih dari 7 jam. Selain itu, kata dia, kereta api Kutojaya dari Jakarta Pasar Senen ke Kutoarjo dengan waktu keterlambatan lebih dari 3 jam.

Dia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan penumpang atas keterlambatan tersebut. PT KAI juga sudah menyiapkan service recovery bagi penumpang kereta api yang terlambat lebih dari tiga jam. "Service recovery disediakan di stasiun akhir atau bisa juga dalam perjalanan," ujar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya