Mahasiswa Yogya Deklarasi Tolak Radikalisme

Deklarasi itu merespons maraknya fenomena intoleransi dan radikalisme yang menguat akhir-akhir ini.

oleh Yanuar H diperbarui 29 Okt 2017, 02:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 02:00 WIB
Ilustrasi Tolak Radikalisme
Ilustrasi Tolak Radikalisme (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Yogyakarta - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan penolakan terhadap intoleransi dan radikalisme. Deklarasi itu disampaikan dalam acara yang digelar di Lapangan Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu sore 28 Oktober 2017.

Deklarasi kebangsaan yang juga dihelat dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda itu juga diikuti Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri, Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen Fajar Setiawan, Kepala Kejati DIY Sri Harijati, tokoh lintas agama serta rektor perguruan tinggi se-DIY.

"Deklarasi ini untuk menyerukan kepada masyarakat luas dan segenap komponen bangsa agar senantiasa mengedepankan sikap persaudaraan, dan cinta damai meskipun berbeda agama, suku, ras dan golongan," kata Ketua Panitia Pengarah Pardimin saat membuka acara deklarasi itu, dilansir Antara.

Menurut Pardiman, deklarasi itu merupakan kelanjutan dari Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema "Aksi Kebangsaan Melawan Radikalisme" yang telah berlangsung di Nusa Dua Bali pada 25-26 September 2017.

Ia menilai deklarasi itu penting untuk merespons maraknya fenomena intoleransi dan radikalisme yang menguat akhir-akhir ini. Banyak fakta empiris di lapangan baik di tingkat nasional maupun di DIY yang menunjukkan mulai merosotnya prinsip Bhineka Tunggal Ika karena ternodai oleh sikap sektarianisme, primordialisme dan fanatisme golongan.

"Oleh sebab itu deklarasi ini juga untuk menegaskan kembali UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilar utama dengan Pancasila sebagai dasar negara," kata dia.

Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta ini berharap dengan semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 mampu memupuk persatuan dan kesatuan masyarakat, seluruh stakeholder serta seluruh civitas akademika di DIY.

Deklarasi mahasiswa dan pimpinan perguruan tinggi melawan radikalisme itu didahului dengan orasi Gubernur DIY Sultan HB X dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi mewakili seluruh rektor di DIY.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya