Liputan6.com, Makassar - Aksi mogok yang dilakukan ribuan sopir becak mentor (bentor) dan angkutan kota (angkot) di Makassar berlangsung anarkistis, Rabu (1/11/2017). Pasalnya, mereka merazia setiap kendaraan yang melintasi Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, untuk mencari kendaraan angkutan online.
Beberapa angkutan online yang terjaring razia menjadi bulan-bulanan oleh ribuan sopir bentor dan angkot yang emosi. Tak hanya kendaraannya, sopir angkutan online pun dipukuli oleh sejumlah massa.
Ratusan aparat kepolisian yang bersiaga sempat kewalahan membendung aksi massa yang terus merazia kendaraan online tepat di depan kantor Gubernur Sulsel.
Advertisement
Baca Juga
"Salah seorang pelaku sempat juga diamankan tapi massa lainnya membantu sehingga langsung dilepas oleh petugas di lapangan," kata Ridwan, salah seorang pengendara motor yang terjebak macet di depan kantor Gubernur Sulsel dan melihat langsung kejadian tersebut.
Aksi mogok yang diwarnai razia angkutan online tersebut tak hanya meresahkan para pengemudi angkutan online, tetapi juga merugikan pengguna jalan lainnya karena terjebak macet hingga sepanjang 5 kilometer.
Sementara, masyarakat pengguna jasa angkot juga ditelantarkan para sopir angkot. Sebagian di antaranya beruntung karena diangkut oleh mobil patroli milik Polsek Tallo hingga keluar dari jebakan macet.
"Kasihan masyarakat tadi yang harus diturunkan paksa oleh massa dari angkot yang ia tumpangi, sehingga saya perintahkan anggota membantu menggunakan mobil patroli yang ada. Ini juga bagian daripada pengabdian kita pada masyarakat," kata Kompol Amrin T, Kapolsek Tallo, Makassar.
Saksikan video pilihan berikut: