Dikira Ikan, Nelayan Temukan Jasad Korban Lahar Dingin Bromo

Korban lahar dingin Gunung Bromo ditemukan oleh nelayan dan petugas gabungan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Nov 2017, 19:01 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 19:01 WIB
Korban Lahar Dingin Gunung Bromo
Polisi usai mengevakuasi jasad korban lahar dingin Gunung Bromo. Foto: (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Probolinggo - Lukman (22), korban yang hanyut terbawa banjir bandang lahar dingin Gunung Bromo, akhirnya berhasil ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa di perairan Tongas Kulon, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (6/11/2017) siang.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, korban ditemukan di laut di daerah Tongas Kulon, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, yang tidak jauh dari muara sungai di Desa Pesisir, Kecamatan Sumbersih, Kabupaten Probolinggo.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan kulit sudah mengelupas di bagian dada dan kepala," tutur anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Heri Dewa.

"Korban sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Tongas. Dan saat ini, proses identifikasi masih berlangsung. Namun, secara ciri-ciri, sangat mirip dengan korban yang kita cari dan belum ditemukan, sekitar 90 persen," ujar Heri.

Korban ditemukan oleh nelayan dan petugas gabungan yang terdiri dari Tim SAR, Polisi Air, dan BPBD, pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB.

"Saya kira ikan mengambang sangat besar, ternyata mayat, terus saya hubungi pihak berwajib, ternyata itu mayat korban lahar dingin di Sukapura," ucap Selamet, nelayan yang menemukan korban.

Seperti sebelumnya diberitakan Liputan6.com, korban hilang setelah diterjang banjir bandang lahar dingin Gunung bromo di wisata Air Terjun Umbulan, Sukapura, Minggu, 5 November 2017), bersama tiga saudaranya. Dari empat orang yang hanyut dua di antaranya selamat. Dan satu meninggal ditemukan tadi malam, sedangkan seorang korban baru ditemukan hari ini.

Saksikan video pilihan berikut ini!

Dua Orang Hanyut

Korban Lahar Dingin Gunung Bromo
Jasad korban langsung diautopsi ke RSUD Tongas. Foto: (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Kakak beradik asal Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, terseret lahar dingin saat sedang berwisata di Air Terjun Umbulan, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Minggu petang, 5 November 2017.

Dari empat wisatawan, dua di antaranya sempat hanyut, sementara dua lainnya selamat. Satu korban hanyut ditemukan di muara sungai dalam kondisi tewas setelah enam jam pencarian.

Awalnya, Lukman (22), Ferdiansyah (14), Ahmad Basori (15), dan Zainul (24), berwisata di Air Terjun Umbulan, Kecamatan Sukapura. Keempatnya merupakan warga Jalan Gunung Batur, RT 03/RW 06, Kecamatan Kademangan. Di lokasi wisata tersebut, mereka sempat mandi dan berfoto di dasar air terjun.

Tiba-tiba, ada semburan lahar dingin Gunung Bromo dari puncak air terjun. Namun, keempatnya masih bisa menyelamatkan diri. Tak berselang lama, lahar dingin susulan yang lebih besar datang.

Saat itulah, Ferdiansyah dan Lukman terseret lahar dingin yang berwarna hitam dan pekat itu. Sementara, Zainul dan Ahmad Basori dapat menyelamatkan diri.

"Lahar dingin yang kedua itu sangat besar, kami langsung tersapu. Lukman dan Ferdi, sudah tidak terlihat seketika itu juga," kata salah satu korban selamat, Zainul.

Setelah 6 Jam Pencarian

Wisatawan Air Terjun Umbulan Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Bromo
Kakak beradik asal Kelurahan, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo terseret lahar dingin saat sedang berwisata di Air Terjun Umbulan, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, Minggu (05/11/2017) petang. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selanjutnya, Zainul dan Ahmad Basori yang berhasil menyelamatkan diri, langsung meminta pertolongan warga sekitar. Kedua korban selamat ini kemudian dievakuasi ke Mapolsek Sukapura. Saat itu, petugas gabungan dan warga setempat masih melakukan pencarian.

Para wisatawan ini tidak menyangka akan ada lahar dingin seperti itu. Lahar dingin itu datang saat di lereng Gunung Bromo bagian atas, sedang terjadi hujan deras untuk pertama kali. Curah hujan yang tinggi kemudian membawa material lumpur dan lahar dingin Bromo ke saluran Air Terjun Umbulan.

"Memang saat kejadian itu, kami sedang ada di puncak Bromo, karena ada gelaran kegiatan. Saat itu, hujan deras sekali. Sementara di bagian bawah lokasi air terjun, hujan biasa saja," kata Kapolsek Sukapura, AKP Noer Choiri, ditemui di kantornya.

Sekitar enam jam berselang, salah satu dari dua korban yang terseret arus lahar dingin Bromo ditemukan. Tepatnya di muara saluran Air Terjun Umbulan, dengan kondisi tewas. Jasad tersebut diketahui sebagai Ferdiansyah.

Selanjutnya, jenazah Ferdiansyah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Tongas, untuk diautopsi. Sementara, pencarian Lukman saat ini masih dihentikan lantaran kondisi di sekitar tempat kejadian sangat gelap dan berkabut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya