Dokter Asal Jember Meninggal Saat Turun dari Puncak Gunung Ijen

Dokter yang meninggal itu sempat diperingatkan sesaat sebelum mendaki puncak Gunung Ijen.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2017, 02:04 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2017, 02:04 WIB
Panorama dari Puncak Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
Pemandangan indah dari Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. (Liputan6.com/Hotnida Novita Sary)

Liputan6.com, Banyuwangi - Wisatawan asal Jember dr Budi Raharjo meninggal dunia setelah mendaki puncak Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 2.443 meter dari permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 12 November 2017.

"Korban tersebut meninggal dunia saat turun dari kawah Gunung Ijen dan menurut keluarganya, korban memiliki riwayat penyakit asma," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi BKSDA Jatim Sumpena di Banyuwangi, dilansir Antara.

Budi Raharja yang juga mantan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Kabupaten Jember itu berhasil naik sampai ke puncak dan kemudian turun ke kawah Ijen. Beberapa saat kemudian, yang bersangkutan pingsan dan dievakuasi turun ke Paltuding.

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, korban sudah meninggal dunia saat tiba di Paltuding. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Licin dan dinyatakan sudah meninggal dunia setelah diperiksa petugas kesehatan puskesmas setempat.

"Pihak pemandu wisata sebenarnya sudah menyampaikan kepada korban bahwa wisatawan yang memiliki riwayat penyakit asma, jantung, dan hipertensi dilarang melakukan pendakian ke Gunung Ijen, namun korban tetap nekat mendaki," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Bahaya bagi Pendaki

Kawah Ijen
Keindahan Gunung Ijen yang menjadi primadona wisatawan.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah dokter itu langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan untuk dibawa ke rumah duka di Kabupaten Jember dengan menggunakan ambulans jenazah milik rumah sakit setempat.

BKSDA juga sudah memasang papan pengumuman yang menyebutkan pengunjung yang mempunyai penyakit asma, jantung, dan tekanan darah tinggi dilarang naik ke kawah Gunung Ijen karena asap belerang dari kawah Ijen dapat menyebabkan pusing, mual, dan berbahaya bagi penderita asma.

"Kami berharap semua wisatawan bisa mematuhi imbauan dan larangan yang sudah disampaikan petugas yang berada di Pos Paltuding karena pendakian ke gunung yang memiliki keindahan api biru 'blue fire' itu memerlukan fisik dan stamina yang prima," ujarnya, menambahkan.

Kawah Gunung Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso dengan Banyuwangi itu merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah mendunia karena fenomena api biru yang langka tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya