Liputan6.com, Palu - Garuda, nama yang begitu populer di Kota Palu beberapa tahun silam. Kepopuleran nama itu bukan karena prestasi yang ia torehkan. Nama Garuda yang melakat di benak masyarakat, yakni sosok lelaki pencuri spesialis hewan ternak yang dipercaya memiliki kesaktian.Â
Bagaiamana tidak, Garuda berhasil mencuri ternak berkali-kali tanpa ketahuan. Ia mencuri dengan cara menghipnotis seekor sapi. Sehingga tanpa disentuh, sapi-sapi diyakini langsung menurut dengan Garuda.
Setelah tertangkapnya Garuda, kini kasus pencurian hewan ternak, kembali terjadi, tepatnya di Jalan Touwa, Lorong Sintuvu, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Modusnya terbilang lebih ekstrem, yakni mutilasi ternak jenis sapi. Hebatnya hal itu dilakukan pada siang hari.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Saksi, Senin siang, 20 November 2017, warga sempat heboh setelah menemukan seekor sapi milik salah satu warga mati dengan keempat kaki yang telah dipotong. Daging pada bokong sapi juga hilang yang diduga dibawa kabur oleh pelaku.
Pasalnya, Nyoman Lastri (48) mengaku, sempat melihat dua orang yang diduga sebagai pelaku. Keduanya melintas di depan rumahnya dengan mengendarai sepeda motor jenis bebek, membawa karung, yang tidak diketahui isinya.
"Pernah ada kasus serupa masyarakat menjulukinya Garuda, mungkin ini bisa jadi ini Merpati" ungkap Lastri mengkait-kaitkan dengan tragedi bertahun silam.Â
Nama Garuda diberikan oleh masyarakat akibat kelihaiyan pelaku dalam mencuri ternak warga. Warga mengatakan Garuda hanya mengedilokan mata, maka hewan ternak yang dikedipkannya sudah langsung ikut dengannya tanpa digiring.Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pencurian Hewan Ternak Kembali Marak
Kepolisian Sektor Palu Selatan mengaku sudah mendengar kabar pencurian hewan ternak dengan cara ekstrem ini. Polisi lantas meluncur ke lokasi ditemukannya sapi yang sudah dimutilasi keempat kakinya tersebut.
Petugas sempat kebingungan mencari pemilik sapi. Hingga saat ini pun pemilik dari hewan ternak itu belum diketahui aparat.
Kapolsek Palu Selatan, Kompol Malsukri mengungkapkan, bahwa kasus ini memang telah menjadi salah satu keresahan masyarakat, khususnya pemilik ternak di Kota Palu. Pencurian ternak belakangan ini kembali marak. Modusnya pun bermacam-macam.
Kasus ini kata Malsukri, bukan hanya terjadi di wilayah Palu Selatan, namun hampir terjadi di semua wilayah yang ada di Kota Palu.Â
"Karena hal ini adalah termasuk kasus pidana maka tentu Polsek Palu Selatan akan melakukan penyelidikan khususnya kepada masyarakat penjual daging di Kota Palu. Karena dipastikan daging curian ini dijual ke masyarakat," ungkapnya.
Â
Advertisement