Liputan6.com, Yogyakarta - Lobi hotel Hyatt Regency Yogyakarta disulap jadi galeri seni dadakan sejak Jumat, 8 Desember 2017. Pameran seni ini menampilkan 132 patung dan lukisan karya Purjito dan puluhan seniman lainnya.
Pameran seni berjudul Rahim Bumi Ibu Pertiwi ini digelar selama satu bulan sampai 8 Januari mendatang. Selain memberi ruang untuk para seniman Yogyakarta, kegiatan ini juga mendekatkan masyarakat umum dan tamu hotel dengan karya seni.
Advertisement
Baca Juga
"Meskipun diadakan di hotel tetapi pameran juga bisa dikunjungi masyarakat umum dan kami memberikan voucher menginap gratis bagi pengunjung pameran yang mengunggah foto di pameran," ujar Precy Setyadhika Permata, Assistant Public Relation Manager Hyatt Regency Yogyakarta.
Ia menyediakan voucher menginap di hotel yang diberikan setiap seminggu sekali sampai pameran seni berakhir. Caranya, pengunjung mengikuti akun Instagram hotel @hyattregencyyogya dan mengunggah foto terbaik dengan disertai tagar #ARTHyatt. Pengunjung dengan foto terbaik berhak menerima kesempatan menginap gratis satu malam di Hyatt Regency Yogyakarta.
Memberi Ruang Seniman Lokal
Hotel bintang lima di Yogyakarta ini memiliki 269 kamar dengan tingkat okupansi pada low season berkisar 60 persen. Hotel yang terletak di pinggir kota ini menarik minat wisatawan asing. Terbukti, 60 persen tamu hotel didominasi wisatawan mancanegara.
Alasan itu pula lah yang melatarbelakangi hotel ini memberi ruang kepada para seniman lokal untuk pertama kalinya dalam acara bertajuk Hyatt Festivart.
"Bisa memperkenalkan karya seni dalam negeri secara langsung kepada tamu mancanegara," tutur Nurcahyadhi, General Manager Hyatt Regency Yogyakarta Hotel.
Purjito menjadi seniman utama dalam pameran ini. Ia memiliki kemampuan mematung dan melukis. Karya-karyanya pun mendominasi pameran ini, sedangkan 31 seniman lokal lainnya hanya menampilkan lukisan.
Advertisement
Ibu Simbol Kehidupan
Purjito merupakan seniman rupa asal Yogyakarta yang mulai berkarya sejak 1982. Ketika itu ia masih mengenyam pendidikan tinggi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Tema Rahim Ibu Bumi Pertiwi diangkat Purjito karena ia menempatkan ibu sebagai posisi tertinggi dalam sebuah fase kehidupan.
"Semua makhluk hidup melewati dunia ibu," ucap Purjito. Melalui karyanya, ia mengajak manusia memuliakan seorang ibu, bahkan bumi pun disimbolkan lewat sosok ibu.
Ia memamerkan 60 persen karya baru dalam acara ini. Material yang dipakai untuk membuat patung adalah batu, perunggu, dan kayu.
"Saya memakai material yang bernilai abadi dan tidak memakai fiber karena nilai yang ingin saya tekankan dalam karya-karya saya juga abadi," ujarnya.
Purjito juga mempertontonkan cara membuat patung di hadapan pengunjung saat pembukaan acara pameran seni. Tujuannya, memperkenalkan cara membuat patung kepada masyarakat.
Saksikan video pilihan berikut ini: