Liputan6.com, Pekanbaru - Hampir sebulan buron, perencana kasus pembakaran Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, berinisial AJ alias Raja ditangkap di Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Dia ditangkap saat mengantarkan istrinya yang berprofesi sebagai guru bekerja.
Menurut Kapolda Riau Inspektur Jenderal Nandang, penangkapan berlangsung pada Senin (11/12/2017) pagi. Penangkapan oleh Densus 88 itu berlangsung tanpa ada perlawanan. Tersangka pembakaran Polres Dharmasraya langsung membawanya ke Mako Brimob Polda Riau.
Baca Juga
"Penangkapan berlangsung soft, tanpa perlawanan karena sudah direncanakan secara matang," kata Nandang, Senin petang.
Advertisement
Nandang menjelaskan, AJ ikut merencanakan dan membakar Polres Dharmasraya pada 12 November 2017 dini hari. Usai membakar habis bangunan Mapolres, AJ langsung menghilang dan memilih Petapahan, Kampar, Riau sebagai tempat pelariannya.
Keberadaannya terdeteksi beberapa hari lalu oleh Densus 88. Gerak-geriknya diintai begitu keluar dari rumahnya di Petapahan dan sedang mengantarkan istrinya pergi bekerja.
"Langsung ditangkap di jalanan, kemudian digeledah rumahnya, selanjutnya dibawa ke Brimob Polda Riau di Pekanbaru," tutur Nandang.
Hingga kini, Nandang belum mengetahui barang bukti apa saja yang didapat Densus 88 serta Brimob Polda Riau dan Polres Kampar dari rumah terduga teroris tersebut.
"Yang jelas, dia ini terduga perencana dan ikut membakar Polres," kata Nandang, didampingi Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo.
Â
Rencanakan Penyerangan Lanjutan
Hingga kini, tambah Nandang, penyidik Densus 88 masih menginterogasi Raja. Dibantu Polda Riau dan Polres Kampar, Densus 88 masih mencari jaringan pembakar Polres Dharmasraya.
"Karena jaringan ini ingin melakukan amaliyah dengan sasaran kantor polisi, baik itu Polda, Polres dan Polsek karena polisi itu disebutnya sebagai taghut," ucap Nandang.
Sebelumnya, Polres Dharmasraya dibakar beberapa orang terduga teroris pada 12 November 2017 dini hari. Dua orang terduga pembakar yang memanah polisi tewas saat hendak ditangkap. Salah seorang diketahui merupakan anak perwira polisi.
Jaringan ini menjadikan kantor polisi sebagai sasarannya dan terdeteksi berada di Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Dari beberapa pelaku yang sudah ditangkap, disita beberapa panah dan ajaran tentang jihad.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement