Kabur dari Lapas Kerobokan, Tahanan Asal AS Ditangkap di Lombok

Tahanan buron Lapas Kerobokan itu mengungkapkan tak tahan dirundung napi lain sehingga memutuskan kabur ke Lombok.

oleh Dewi Divianta diperbarui 20 Des 2017, 21:03 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 21:03 WIB
Ilustrasi Napi di Penjara
Ilustrasi Napi di Penjara

Liputan6.com, Badung - Christian Beasley, tahanan yang melarikan dari Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, beberapa hari lalu ditangkap di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Beasley yang kabur dengan cara membobol plafon itu ditangkap di sebuah gang di kawasan Pantai Senggigi.

Gang itu diketahui adalah jalan menuju tempat penginapan Indah Home Stay di Senggigi, Lombok. Diduga, ia hendak menginap di tempat tersebut.

Kapolres Badung, AKBP Yudith Satriya Hananta mengatakan, pria yang ditangkap oleh tim gabungan Polres Badung, Polsek Kuta Utara, dan Satgas CTOC Polda Bali itu beralasan kabur dari Lapas Kerobokan karena takut berada di dalam lapas terbesar di Bali itu.

"Dia kabur karena tertekan dan diintimidasi napi lain," kata Yudith didampingi Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Made Pramasetia, Rabu, 20 Desember 2017.

Dari pengakuan tersangka, Kapolres melanjutkan, Beasley tidak kuat menghadapi tekanan dari sesama napi di Lapas Kerobokan. "Dari pengakuan tersangka, dia dimintai uang Rp 5 juta oleh napi dari blok lain," ujarnya.

Karena Christian tidak memenuhi permintaan itu, WN Amerika Serikat tersebut mengaku dipukuli napi yang meminta uang itu. Tidak ingin dipukuli lagi, Christian mengajak napi lain, Paul Anthony Hoffman, untuk kabur menghindari napi itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Ditunggu Ibu

20170619-Napi Asing Kabur dari Lapas Kerobokan-AFP
Pengendara sepeda motor melintas di samping bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Bali, Senin (19/6). Empat narapidana asing kabur melalui lubang sepanjang 15 meter yang mengarah ke parit di luar bangunan Lapas. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Namun, Paul tertangkap sebelum sempat keluar dari Lapas Kerobokan. Sementara, Beasley yang berhasil kabur, meminta pertolongan pengendara sepeda motor yang melintas.

Beasley membayar Rp 100 ribu kepada pengendara motor untuk diantar ke daerah Ubud. Tiba di Ubud, Beasley sempat kebingungan dan bersembunyi di semak-semak di sebelah Museum Blanco.

Tak ingin berlama-lama bersembunyi, akhirnya Beasley menyewa mobil seharga Rp 500 ribu menuju Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Di sana, Beasley menyewa speed boat menuju Lombok dan membayar Rp 900 ribu.

Dia turun di sebelah Pantai Senggigi, NTB."Rencananya pelaku ke Thailand. Dia sudah janjian dengan ibunya bertemu di Thailand. Ibunya sudah di sana," ucap dia.

Menurut Kapolres, Christian Beasley saat ditangkap di wilayah Pantai Senggigi tanpa perlawanan. "Penangkapan pelaku adalah hasil kerja keras anggota di lapangan hingga akhirnya ia tertangkap tanpa perlawanan," kata Kapolres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya