Sensasi Makan Ditemani Kanguru dan Ular Besar di Sanur

Ada banyak hewan yang dilepas liar di restoran ini. Tenang saja, mereka semua jinak. Anda makan sambil berswafoto dengan mereka.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Des 2017, 08:01 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 08:01 WIB
restoran hewan di Sanur
Makan di restoran ditemani hewan di sekitar kita (Liputan6.com/Dewi DIvianta)

Liputan6.com, Denpasar - Sekilas tak ada yang berbeda dengan Kanda Resto yang berada di Jalan Kanda, Sanur itu. Namun, pengunjung akan disajikan pemandangan menarik jika sudah memasuki area restoran milik Melani Herijanto (53), perempuan asal Surabaya itu.

Sambil menikmati makanan di restoran tersebut, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan binatang-binatang jinak seperti merak, iguana, jalak Bali, kura-kura, dan puluhan jenis burung. Bahkan, di sana ada seekor kanguru dan beberapa ular besar.

Tak hanya binatang yang dilepas di area tempat makan, tapi masih banyak binatang lainnya kita bisa lihat langsung di belakang dapur restoran ini. Di sana kita akan berasa berada di sebuah kebun binatang. Terlihat ular, burung rangkong, kakatua, dan beberapa binatang lainnya ada di dalam kandang, dan sebagian lainnya di lepas di area kandang.

Jika lelah berkeliling, kita cukup duduk manis sambil menikmati hidangan dan bermain dengan binatang-binatang yang berada di area restoran. Ada beberapa tipe ruangan yang disajikan restoran ini dan saling berhubungan satu sama lainnya. Di tiap pojok pun ada kandang yang berisi berbagai binatang jinak.

 

 

Omzet Tergerus Bencana Gunung Agung

Tanda Lalu Lintas Kanguru
Tanda Lalu Lintas Kanguru di Uluru, Perth, Australia. (Reuters)

Marketing Kanda Resto, Inneke mengatakan, restoran ini berdiri sejak 3 Juni 2016. Sejak restoran ini buka, selalu didatangi banyak pengunjung.

"Pengunjung di sini mix (lokal dan asing). Sejak buka lumayan banyak pengunjung yang datang ke sini. Rata-rata mereka tertarik dengan bonus zoo dari restoran ini," kata Inneke kepada Liputan6.com, Minggu, 17 Desember 2017.

Namun, Inneke mengaku sejak Gunung Agung berstatus awas, ada penurunan dalam pendapatan restorannya. Musibah Gunung Agung membawa dampak turunnya omzet pendapatan.

"Sejak satu bulan ini tamu banyak berkurang, sangat berkurang. Persentasenya bisa sampai 70 persen," ujar dia.

Untuk menutupi penurunan itu, Inneke menggandeng travel-travel agen dan lebih banyak melakukan promo di media sosial dan menyasar pada wisatawan lokal.

"Kalau berharap dari tamu luar sangat tidak mungkin untuk saat ini. Jadi kita lebih banyak promo untuk wisatawan lokal karena masih di Indonesia. Kita sampaikan melalui media sosial kita jika Bali masih aman untuk dikunjungi," ujarnya.

Tak hanya gencar melakukan promosi di media sosial, Inneke juga melakukan promosi banting harga pada menu-menu di restonya. "Kita juga ada diskon setiap harinya. Selain diskon kita juga menggandeng beberapa band-band jazz yang ada di Bali untuk manggung di sini," katanya.

Soal harga makanan dan minuman cukup variatif. Restoran ini membuka harga makanan dan minuman mulai dari yang termurah berkisar Rp 20 ribu hingga yang termahal dengan harga Rp 200 ribu. Tertarik mencoba? Silakan datang langsung ke lokasi ya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya