5 Ribu Anggota Jemaat Akan Hadiri Misa Natal di Katedral Semarang

Ribuan anggota jemaat yang akan menghadiri misa malam Natal itu termasuk jemaat yang datang dari luar Semarang, seperti Ungaran dan Kendal.

diperbarui 24 Des 2017, 17:03 WIB
Diterbitkan 24 Des 2017, 17:03 WIB
Misa Malam Natal
Romo Aloysius Luhur Pribadi saat ditemui di Gereja Katedral, Semarang, Minggu (24/12/2017) (Foto: Tunggul Kumoro/JawaPos.com)

Semarang - Sebanyak lima ribu anggota jemaat diperkirakan akan mengikuti misa malam Natal di Gereja Katedral, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2017). Misa Natal akan dimulai pada pukul 18.00 WIB nanti.

Romo Aloysius Luhur Pribadi yang dijadwalkan akan memimpin jalannya perayaan atau misa Natal tersebut, mengungkapkan ribuan anggota jemaat tersebut diperkirakan tak hanya berasal dari Kota Semarang saja. Selain itu, ada sekitar 1.500 anggota jemaat lagi yang diperkirakan bakal hadir pada misa kedua pada pukul 20.30 WIB nanti.

"Mereka termasuk jemaat yang datang dari luar Semarang, seperti dari Ungaran, Kendal, dan sebagainya," ucap dia, saat ditemui JawaPos.com di Gereja Katedral Semarang, Jalan Dr Supomo.

Sebagai salah satu gereja yang terbesar dan tertua di Kota Lumpia itu, Katedral Semarang memang selalu ramai pada misa Natal. Bahkan, menurut Aloysius, jumlah anggota jemaat bisa meningkat sebanyak empat kali lipat pada perayaan ekaristi biasa.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Persiapan Misa Malam Natal

20151224-Ibadah Misa Malam Natal di Gereja Immanuel Berlangsung Khidmat-Jakarta
Umat Kristiani menyalakan lilin saat melaksanakan ibadah malam Natal di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jakarta, Kamis (24/12). Umat Kristiani merayakan Hari Raya Natal pada 25 Desember. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Karena itu, pengurus Gereja sudah melakukan berbagai persiapan guna menghadapi jalannya misa Minggu malam nanti. Dalam hal ini, mereka dibantu oleh jemaat yang merupakan warga sekitar, serta perwakilan dari Muda-mudi Katolik (Mudika).

"Selain melakukan persiapan pada umumnya seperti pemasangan tenda dan kursi, diadakan lomba hias pohon Natal yang nanti digunakan sebagai dekorasi juga. Ini diikuti oleh 35 lingkungan se-Semarang," imbuh Aloysius.

Sementara itu, Pengurus Rumah Tangga Gereja Bidang Keamanan, R Justinus Prebowo, mengungkapkan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan lebih lanjut. Selain itu, telah dibentuk pula tim keamanan intern yang terdiri dari berbagai instansi, seperti Satpol PP dan Pramuka.

Dari Polrestabes Semarang sendiri untuk di Gereja Katedral Semarang saja ada 70 personel. "Itu masih bisa bertambah. Terutama melihat jumlah jemaat yang datang nanti sangat banyak," ujar Justinus.

Banser Siap Bantu Amankan Natal dan Tahun Baru

Jelang Ibadah Natal, Personel Gegana dan K9 Sterilkan Gereja Katedral
Personel Gegana dan K9 Polda Metro Jaya berdiri di depan pintu Gereja Katedral saat melakukan penyisiran, Jakarta, Minggu (24/12). Sterilisasi ini dilakukan untuk menjamin rasa aman umat kristiani saat menjalankan ibadah Natal.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyatakan kesediaannya jika diminta aparat kepolisian untuk ikut mengamankan perayaan Natal dan tahun baru 2018. GP Ansor akan menerjunkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga tempat ibadah umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah Natal 2017.

"Itu bentuk kepedulian kami untuk menjaga kerukunan antarumat beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bukan hanya umat Islam, semua warga negara harus diayomi, dijaga," tegas Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (24/12/2017).

Menurut dia, apa yang dilakukan Ansor dengan menurunkan Banser ikut membantu aparat dalam mengamankan perayaan Natal merupakan wujud dari upaya menjaga Indonesia dari semua gerakan yang mengancam NKRI dan keberagaman Indonesia.

"Setiap bentuk intoleransi yang tujuannya memecah belah umat beragama, merongrong keutuhan NKRI, kita akan lawan," Yaqut menegaskan.

Pria yang karib disapa Gus Yaqut itu mengatakan, GP Ansor tidak tinggal diam ketika paham kebangsaan Indonesia diganggu. Dia tak ambil pusing Ansor dihujat saat menjaga gereja. Sebab, pada hakikatnya Ansor atau Banser bukan menjaga gereja.

"Tapi GP Ansor menjaga komponen bangsa yang pernah bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya menjaga gereja, Ansor juga siap turun jika diminta membantu menjaga keamanan ibadah umat beragama lain," ujar Gus Yaqut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya