Turis Rusia Nekat Terjun dari Puncak Gunung Agung

Turis Rusia turun dari puncak Gunung Agung yang didakinya menggunakan parasut

oleh Dewi Divianta diperbarui 29 Des 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 21:00 WIB
Turis Rusia nekat naik ke Gunung Agung
Turis Rusia nekat naik ke Gunung Agung (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Ada-ada saja ulah Jaano Rassa, turis asal Rusia yang nekat mendaki Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali. Jaano nekat mendaki gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang masih dalam fase erupsi itu sekitar pukul 08.00 Wita, Jumat (29/12/2017).

Janno naik ke puncak Gunung Agung melalui jalur pendakian di Pura Pasar Agung. Ia lolos dari penjagaan petugas keamanan. Di atas puncak, ia mendokumentasikan segala aktivitas vulkanik Gunung Agung.

Setelah puas, Janno kemudian turun dengan hal tak biasa. Ia terjun menggunakan paralayang yang telah disiapkannya dari bawah.

Dengan parasut, ia berhasil mendarat dengan selamat di Ulun Setra (kuburan) sebelah barat terminal Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Begitu mendarat, sejumlah personel kepolisian bersama aparat TNI langsung menggelandang pria yang berprofesi sebagai kriminolog justice minister di Estonia itu. Ia dimintai keterangan intensif, kemudian dilepaskan.

Kapolres Karangasem, AKBP Wayan Gede Ardana menjelaskan, dari pengakuannya turis yang menginap di salah satu hotel di Karangasem itu ingin melihat langsung aktivitas kawah Gunung Agung secara lebih dekat. Hasil pengamatannya kemudian dilaporkan ke tempatnya bekerja.

Tujuannya untuk meluruskan informasi bahwa aktivitas Gunung Agung tak semengerikan seperti tersebar di media sosial. Sebab, dari pengakuannya pula, banyak warganya takut berlibur di Bali, meski mereka sesungguhnya sangat ingin merasakan pergantian tahun di Pulau Dewata.

Meski mengaku memiliki niat yang cukup baik, tetap saja tindakan Jaano membahayakan. Kapolres tetap melarang aktivitas di zona bahaya Gunung Agung dengan radius 8-10 kilometer dari puncak kawah.

"Jangan mencoba hal-hal yang tidak direkomendasikan karena sangat berbahaya. Gunung api tak hanya bahaya terhadap lontaran material berupa batu dan abu, tetapi juga gas berbahaya nagi kesehatan, utamanya di puncak Gunung Agung," kata Ardana kepada Liputan6.com, Jumat (29/12/2017).

 

 

Turis-Turis Nekat

Video rekaman aktivitas vulkanik di kawah Gunung Agung
Wisatawan asal Rusia, Evgnil Cklippikov (36), mengunggah video rekaman aktivitas vulkanik di kawah Gunung Agung di media sosial. (Screenshot: Istimewa/Facebook)

Aksi Janno itu mengulang aksi serupa turis lain. Sehari sebelumnya turis  lain yang juga asal Rusia nekat mendaki gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali itu. Turis bernama Evgnil Cklippikov itu naik pada dini hari kemarin.

Selain Evgnil Cklippikov, rupanya ada dua turis lain yang naik hampir bersamaan dengan jalur yang sama pula. Mereka adalah Vorobiel (28) asal Ukraina dan Slisans (41) asal Latvia.

Mereka ketahuan mendaki Gunung Agung lantaran petugas yang tengah patroli menemukan dua sepeda motor tak bertuan terparkir di areal Pura Pasar Agung, Desa Pekraman Sibetan, Banjar Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.

Kecurigaan mereka begitu kuat jika pengendara tengah mendaki Gunung Agung setelah ditunggu beberapa jam tak ada orang yang datang mengakui motor tersebut. Baru sekitar sore hari turun dua orang pemuda berperawakan bule.

Keduanya mengakui baru saja mendaki Gunung Agung. Mereka mengaku tak tahu jika Gunung Agung saat ini terlarang untuk didaki. Hanya saja, mereka mengetahui jika Gunung Agung tengah erupsi.

"Mereka naik sekitar dini hari kemarin. Tujuannya untuk mencari foto dan meneliti tumbuhan yang terkena efek abu vulkanik Gunung Agung. Sekali lagi, apa pun alasannya tetap tidak dapat dibenarkan," ujar Kapolres.

Keduanya lantas menandatangani surat untuk tak mengulangi lagi perbuatannya.

Di sisi lain, meski telah ada empat orang turis yang nekat mendaki Gunung Agung, namun Ardana tak bisa menghukum mereka.

"Sanksi tidak ada aturan hukumnya. Hanya diinterogasi kenapa dia naik, apa maksudnya naik dan itu sudah dilakukan jajaran kami," tutur Ardana.

Warga Asing Unggah Video Kawah Gunung Agung, BNPB Meradang

Gunung Agung
Ada warga asing melalui akun Facebook, Karl Kaddouri, mengunggah video yang memperlihatkan kondisi kawah Gunung Agung. Video diunggah pada Jumat, 6 Oktober 2017. (Capture: Facebook/Karl Kaddouri)

Beberapa waktu sebelumnya, aksi nekat menerobos larangan zona berbahaya di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, kembali terjadi. Jika sebelumnya ada sejumlah warga lokal yang menerobos zona larangan hingga ke puncak kawah kemudian mengunggah di media sosial atau medsos.

Kali ini, ada warga negara asing melalui akun Facebook Karl Kaddouri mengunggah video yang memperlihatkan kondisi kawah Gunung Agung. Video diunggah pada Jumat, 6 Oktober 2017, dan menjadi viral di medsos.

"Ini jelas pelanggaran. Meski sudah tahu berbahaya dan dilarang memasuki zona berbahaya dari Gunung Agung, apalagi sampai ke puncak kawah, namun semua itu dilanggar," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Jumat malam, 6 Oktober 2017.

Menurut Sutopo, sangat berbahaya mendaki Gunung Agung yang berstatus Awas (Level IV), karena dapat tiba-tiba terjadi letusan. "Berbahaya bagi orang tersebut maupun bagi tim SAR jika terjadi letusan dan diketahui ada yang menjadi korban di puncak kawah," ia menambahkan.

Dari video kawah Gunung Agung, memang kondisinya seperti itu. "Sudah ada rekahan dan asap keluar dari kawah hingga ketinggian 50-100 meter dengan tekanan rendah," ujar Sutopo.

Sutopo menjelaskan, keluarnya asap mengindikasikan adanya pemanasan ke permukaan. Ketebalannya asap menandakan bahwa proses degassing lebih intensif. Warna putih mengindikasikan adanya dominasi air (yang dipanaskan).

Sementara, suara seperti pesawat mengindikasikan tekanan yang tinggi. Air yang keluar ke kawah lewat lapangan solfatara mengindikasikan adanya gangguan hidrologis di bawah Gunung Agung akibat naiknya magma mendekati permukaan. "Artinya sangat berbahaya di dekat kawah Gunung Agung," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya