Insiden Wajah Pembunuh Berdarah di Tengah Rekonstruksi

Proses rekonstruksi yang menargetkan bisa menyelesaikan 25 adegan terpaksa dihentikan usai merekam 18 adegan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2018, 15:30 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Lhoksukon - Penyidik Polres Aceh Utara terpaksa menghentikan rekonstruksi kasus perampokan dan pembunuhan terhadap Ainsyah (76) setelah AI alias Akiong (46), tersangka tunggal dalam kasus itu, dipukul keluarga korban, Kamis petang.

Darah pun keluar dari bagian wajah Akiong setelah dipukul. Tersangka harus dilarikan dari lokasi rekonstruksi di Desa Ceubrek, Kecamatan Syamtalira Aron, agar tidak terjadi amuk massa.

Wakapolres Aceh Utara Kompol Suwalto di lokasi menyatakan, rekonstruksi ini awalnya berjalan lancar hingga 18 adegan, dari 25 adegan yang ditargetkan. Namun, insiden terjadi sehingga harus dihentikan.

"Tersangka harus dilarikan dari lokasi rekonstruksi, karena salah satu keluarga korban mengamuk. Rencananya, sisa adegan rekonstruksi ini akan dipraktikkan di lokasi lain," kata Kompol Suwalto.

Dari awal digelarnya rekonstruksi ini, mulai dari memeragakan tersangka datang, masuk ke rumah, hingga menceburkan korban ke sumur dan menjarah hartanya, pihak keluarga sudah terlihat geram dan mengeluarkan kata-kata kasar terhadap Akiong. Namun, petugas masih mampu melerai.

Saat rekonstruksi hampir selesai diperagakan, salah satu keluarga korban mengadang dari depan dan tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan keras ke bagian wajah Akiong. Darah segar mengucur dari wajah tersangka yang kemudian berceceran di lantai rumah tempat rekonstruksi berlangsung.

Petugas bersenjata lengkap yang mengawal jalannya rekonstruksi itu langsung mengamankan Akiong ke dalam mobil, hingga terakhir dilarikan dari lokasi untuk menghindari amukan lebih lanjut.

 

 

Diceburkan ke Sumur

Misteri Sepasang Sandal Milik Calon Pengantin di Dekat Sumur
Calon pengantin itu diketahui pamit ke luar malam hari dan tidak kunjung pulang hingga pagi menjelang. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tangisan keluarga begitu kentara terdengar di lokasi. Utamanya saat tersangka memeragakan bagaimana korban dicebur ke sumur hingga dinyatakan meninggal dunia dalam kasus perampokan ini.

Rekonstruksi turut disaksikan Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata, pihak Kejaksaan Negeri Aceh Utara, dan keluarga korban.

Sejumlah tetangga berdatangan, meskipun mereka tidak diizinkan masuk ke lokasi. Di depan pagar rumah rekonstruksi ini, garis polisi melintang dan hanya orang-orang berkepentingan yang diperbolehkan masuk oleh petugas bersenjata.

Dugaan perampokan itu terjadi di rumah Ainsyah di Desa Ceubrek Tunong, Kecamatan Syamtalira Aron. Korban kehilangan satu buah cincin emas, uang tunai Rp 50 ribu, dan telepon genggam.

Korban ditemukan anaknya, Irwan (38), di dalam sumur rumahnya sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat, 22 Desember 2017. Ainsyah sempat dibawa ke puskesmas terdekat karena menderita luka di kepala dan dada diduga bekas terantuk cincin sumur.

Saat ditemukan, korban masih bernapas. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah dilarikan ke puskesmas.

Saksikan video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya