Atraksi Pagi Mengejutkan di Depan Terminal Kota Palopo

Anak-anak dari beragam usia dan orang tua pun merasa terhibur menyaksikan atraksi seekor hewan di depan terminal bus di Kota Palopo, Sulsel.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 13 Jan 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2018, 06:00 WIB
Salam Pagi
Pertunjukan topeng monyet yang menyapa warga depan Terminal Kota Palopo, Sulawesi Selatan. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Liputan6.com, Palopo - Ada keriuhan di depan terminal bus di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Alunan musik pengiring pertunjukan pun seakan menyapa warga yang beraktivitas atau berdomisili di sana.

Anak-anak dari beragam usia dan orang tua pun merasa terhibur menyaksikan atraksi seekor hewan. Mereka pun tersenyum dan tertawa di Jumat pagi, 12 Januari 2017.

Dengan sepeda motor yang terbuat dari kayu, hewan itu menunggangi motor layaknya manusia. Dan tentunya hal itu di bawah kendali sang pawang.

Atraksi pagi hari di depan terminal bus di Kota Palopo itu adalah pertunjukan topeng monyet. Jenis hewan tersebut seakan jadi magnet tersendiri bagi anak-anak di sejumlah lokasi yang haus akan hiburan.

Picu Perhatian Tua dan Muda

Salam Pagi
Seorang bocah Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengabadikan atraksi topeng monyet dengan ponsel. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Pantauan Liputan6.com, orangtua yang membawa anak-anaknya ke sekolah terlihat mampir sejenak untuk menyaksikan pertunjukkan yang pertama kalinya di Kota Palopo.

Bahkan, sejumlah pengunjung hotel di sekitar terminal Kota Palopo dan pemilik toko-toko memberikan uang ke dalam celengan plastik yang dibawa monyet yang lehernya terikat tali kekang dari sang pawang.

"Iya pak, kita baru tiba dan pertama kali di Kota Palopo ini. Kita semua ini dari Jawa Barat, sebelumnya pernah main di Kota Makassar," ucap Andi, operator pertunjukan topeng monyet yang pesertanya dari Jawa Barat, kepada Liputan6.com.

Komentar Warga

Salam Pagi
Pertunjukan topeng monyet yang menyapa warga depan Terminal Kota Palopo, Sulawesi Selatan. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Muhammad Yunus, warga Jalan Kelapa, Kota Palopo, mengatakan monyet tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan uang. Apalagi, jika hewan itu kerap disiksa oleh pemiliknya.

Menurut pria kelahiran Wotu, Kota Palopo, sebagian kalangan masyarakat di Indonesia masih beranggapan jika topeng monyet adalah budaya turun-temurun yang dianggap sebagai hiburan.

"Padahal, saat ini, pertunjukan topeng monyet adalah bentuk eksploitasi manusia terhadap hewan untuk mendapatkan uang," ujar Yunus.

Meski demikian, ia mengaku dari segi pertunjukan, seekor monyet beratraksi mengikuti instruksi seorang pawang. Berikut diiringi suara musik gamelan dari kibor memang cukup menghibur, terutama untuk anak-anak.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya