Liputan6.com, Garut - Guncangan gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter (sebelumnya disebutkan 6,4 SR--Red.) di barat daya Lebak, Banten, terasa hingga Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa siang tadi sekitar pukul 13.34 WIB.
Sejumlah warga di kawasan perkotaan merasakan guncangan gempa tersebut. Bahkan, sebagian warga keluar rumah dan bangunan perkantoran menghindari dampak dari gempa tersebut.
Seorang warga Garut, Irwan, mengatakan guncangan gempa cukup terasa kuat saat berada di bangunan kantor Jalan Pembangunan, Garut. "Saya sedang duduk di kursi, saya kira ada yang menggoyangkan, tapi ternyata ada gempa," ucap Irwan di Garut, Selasa (23/1/2018), dilansir Antara.
Advertisement
Ia bersama sejumlah orang yang berada dalam kantor langsung berhamburan keluar untuk menghindari bahaya apabila gedung runtuh. "Saya spontan saja keluar kantor, karena takut gedung runtuh," katanya.
Baca Juga
Warga Garut lainnya, Hendi mengatakan gempa yang dirasakannya berlangsung beberapa detik. Namun, gempa yang dirasakannya itu tidak sekuat lindu yang terjadi di barat daya Tasikmalaya, pada 15 Desember 2017.
"Guncangannya lebih besar gempa yang waktu di Tasikmalaya. Kalau yang sekarang kecil, mungkin karena jarak titik gempanya jauh," ujarnya.
Hari ini, sekitar pukul 13.34 WIB wilayah Samudra Hindia bagian selatan Pulau Jawa diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 6,1 SR terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 kilometer arah selatan Muara Binuangeun, wilayah Cilangkahan, Provinsi Banten, pada kedalaman 61 kilometer.
Sebelumnya, BMKG menginformasikan gempa tersebut berkekuatan 6,4 SR. Pusat gempa berada di 7,21 Lintang Selatan dan 105,91 Bujur Timur tepatnya di 81 km barat daya Lebak, Banten, dengan kedalaman 10 km.
Â
Â
Puluhan Buruh Garmen di Sukabumi Pingsan
Sementara di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, puluhan buruh garmen PT Muara Tunggal dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi, Cibadak. Mereka mengalami shock usai berdesak-desakan menyelamatkan diri saat terjadi guncangan gempa Banten berkekuatan 6,1 SR.
"Ada 26 pegawai pabrik yang dievakuasi di IGD RSUD Sekarwangi," ujar Ramdansyah, Kepala Humas RSUD Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Selasa (23/1/2018).
Para buruh yang seluruhnya perempuan ini dievakuasi dalam keadaan pingsan. Beberapa di antaranya diketahui dalam kondisi hamil.
"Rata-rata shock, cemas. Diobservasi sekitar tiga sampai empat jam pun bisa langsung pulih," kata Ramdan.
Mereka panik saat berdesak-desakan menyelamatkan diri lewat satu pintu yang dilalui ratusan buruh garmen.
Selain para buruh, RSUD Sekarwangi juga menerima enam orang lain yang juga shock menyelamatkan diri saat gempa. "Totalnya ada 32 orang. Enam orang lain penduduk sekitar, bukan pegawai garmen," ujarnya.
Advertisement
Pasien RSUD Dievakuasi ke Luar Ruangan
Getaran gempa Banten terasa cukup kuat di Sukabumi. Para pasien di RSUD Sekarwangi sempat dievakuasi ke luar ruangan. "Tadi ada evakuasi massal, agar seluruh pasien dikeluarkan dari ruangan," ujar Ramdan.
Evakuasi berlangsung sekitar 30 menit usai getaran gempa terjadi. Ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Sekarang sudah berjalan normal, para pasien sudah masuk ke ruang perawatan," tutur Ramdan.
Namun, getaran gempa tidak membuat kerusakan signifikan di RSUD Sekarwangi. Hanya saja beberapa genting berjatuhan. "Sejauh ini, tidak ada kerusakan signifikan," tutur Ramdan.
Â
Gempa Banten Terasa di Bandung
Gempa berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang barat daya Lebak, Banten, turut dirasakan warga Kota Bandung, Jawa Barat. Seperti diungkapkan pengunjung yang kebetulan sedang ngopi di kawasan Tampomas, Kota Bandung.
"Saya kira bukan gempa awalnya. Tapi, guncangannya lama-lama terasa kencang," kata Grace, Selasa (23/1/2018).
Pantauan Liputan6.com, saat gempa terjadi, pengunjung tampak meninggalkan aktivitasnya sambil menunggu guncangan mereda.
Sementara di kawasan lainnya, gempa juga dirasakan warga. Ari, warga asal Ujungberung itu merasakan gempa yang terjadi sekitar pukul 13.37 WIB.
"Terasa sepuluh detikan," ujarnya.
Adapun Juru Bicara SAR Jawa Barat, Joshua Banjarnahor mengatakan, timnya disiagakan guna mengantisipasi dampak gempa.
"Kita siap siaga 24 jam," ucapnya.
Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan di wilayah Jabar. "Sejauh ini masih kondusif, kalau ada perkembangan kita kabarkan," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement