Kubah Lava Gunung Karangetang Meningkat, Waspada jika Hujan

Aktivitas gempa yang terjadi di Gunung Karangetang awal pekan ini membuat volume kubah lava gunung api berketinggian 1.784 itu meningkat.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 07 Feb 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 12:30 WIB
lahar dingin gunung karangetang
(Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sitaro - Aktivitas gempa yang terjadi di Gunung Karangetang awal pekan ini membuat volume kubah lava gunung api berketinggian 1.784 itu meningkat. Apabila dibarengi dengan meningkatnya curah hujan, hal itu dikhawatirkan bakal memicu terjadinya banjir lahar dingin.

"Gempa tektonik lokal sangat jarang terjadi, termasuk selama 2017. Gempa ini dapat memicu peningkatan volume kuba lava di puncak gunung. Dikhawatirkan apabila musim hujan, material akan terbawa air mengikuti jalur sungai, sehingga membahayakan warga," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Yudi Tatipang, Selasa, 6 Februari 2018.

Meski demikian, ia memastikan gempa tektonik lokal tersebut tidak akan memicu letusan. Hanya saja, ancaman material saat terjadinya musim hujan sangat membahayakan masyarakat.

"Makanya kami terus menginformasikan kondisi terkini Gunung Karangetang ke semua stakeholder guna mencegah terjadinya hal-hal yang diinginkan," ucap dia.

 

 

Aktivitas Gempa Meningkat

lahar dingin gunung karangetang
(Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Tatipang menerangkan, sejak awal pekan ini pihaknya mengamati adanya peningkatan aktivitas kegempaan. Hal itu terlihat dari rekaman sesmograf dengan durasi sekitar 47,5 detik.

 "Tapi peningkatan aktivitas kegempaan ini tidak sampai berpengaruh pada status gunung yang saat ini masih level Waspada," tukas Tatipang.

Ditambahkan, sejak diturunkannya status Karangetang pada 2013 lalu dari Siaga ke Waspada, hingga kini belum mengalami perubahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya