Liputan6.com, Garut - Menjelang datangnya tahun baru Tionghoa atau Imlek pada 16 Februari mendatang, masyarakat Tiongkok telah memesan buah manggis hingga 2.000 ton dari Indonesia.
"Baru tahun ini Indonesia mulai mengekspor buah manggis," ujar ‎Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Banun Harpini di Kabupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Menurut Banun, pamor buah khas tropis dengan nama Latin‎ Garnicia mangostana ‎ini memang tengah naik daun, walau sempat ditangguhkan dalam waktu yang cukup lama.
Advertisement
Baca Juga
Namun, sejak ditandatangani perjanjian kerja sama ekonomi protokol ekspor antara Indonesia dan Tiongkok, pada 11 Desember 2017, beberapa hasil pertanian Indonesia termasuk manggis diberikan keleluasaan untuk merambah pasar domestik Negeri Tirai Bambu tersebut, terutama saat Imlek tahun ini.
"Tanggal 18 Januari lalu kita ekspor pertama sebanyak dua ribu ton buah manggis," kata dia. Kini peminat buah khas Imlek tersebut kata Banun, tidak hanya berasal dari Tiongkok, tetapi beberapa negara Asia Timur lainnya.
Daerah Pemasok Manggis
Untuk tahap pertama, ujar dia, manggis yang diekspor ke negara Tiongkok sebagian besar masih dipasok dari beberapa daerah di Jawa Barat seperti Subang. "Tidak lama lagi daerah Garut, Tasikmalaya, serta Purwakarta pun akan menyusul," dia memaparkan.
Banun memastikan, manggis yang diekspor ke luar negeri ini terbebas dari hama penyakit termasuk ancaman bahaya pestisida yang mereka khawatirkan, sehingga barang yang diekspor dijamin aman. "Kami pastikan terbebas dari lalat buah, kutu putih, dan kutu tempurung," ungkap dia.
Ihwal besarnya permintaan manggis hingga Imlek mendatang, Banun optimistis lembaganya bisa memenuhi permintaan tersebut. Saat ini, di beberapa daerah di Jawa Barat mulai memasuki musim panen manggis.
"Ada Sukabumi, bahkan Garut juga siap, tapi harus melalui Tasik sebab belum punya packing house," kata dia.
Di tengah besarnya permintaan manggis dari Tiongkok dan beberapa negara Asia Timur lainnya, lembaganya telah mengawasi secara ketat, termasuk standarisasi produk manggis yang akan diekspor.
"Jadi (Badan) Karantina Indonesia jadi penjamin, sehingga tidak usah diaudit lagi, kita tinggal memenuhi berapa permintaan mereka," dia menandaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement