Inisiatif Warga Aceh Bagikan Masker Cegah Dampak Debu Vulkanik Sinabung

Sementara di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, polisi membagikan masker kepada pengguna jalan mengantisipasi dampak debu vulkanik Gunung Sinabung.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 11:00 WIB
Aksi Bersih-Bersih Debu Vulkanik di Tengah Erupsi Gunung Sinabung
Suasana saat Gunung Sinabung erupsi. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Lhoksukon - Debu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, telah berimbas ke sejumlah daerah di Provinsi Aceh, seperti Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur. Sejumlah warga pun khawatir debu vulkanik berdampak pada kesehatan.

Seorang warga Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Teungku Munadi, mengatakan bahwa debu vulkanik akibat Gunung Sinabung meletus mulai terlihat di wilayah tersebut sejak sekitar pukul 20.00 WIB, Senin malam, 19 Februari 2018.

Debu yang jatuh ke atap bangunan, pohon-pohon, sepeda motor, dan mobil diyakini abu vulkanik. "Bentuknya bintik-bintik kecil dan bewarna abu-abu. Meski demikian, jarak pandang di jalan-jalan masih normal dan tidak terjadi kabut," ucap Tengku Munadi, dilansir Antara, Selasa (20/2/2018).

Ia mengatakan, warga mulai khawatir debu vulkanik berdampak pada kesehatan. Meski demikian, ia mengaku tidak tahu dampak apa yang ditimbulkan bagi kesehatan jika terhirup abu vulkanik.

Hal serupa dibenarkan Samsul Jalil, seorang warga lainnya di Kecamatan Madat, Aceh Timur. Menurutnya, debu vulkanik Gunung Sinabung juga telah berimbas ke daerah tersebut. Ini dapat dilihat dari atap bangunan, pepohonan, dan mobil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Warga Bagikan Masker di Aceh Utara

Reza Efendi/Liputan6.com
Polisi dan BPBD melakukan pembersihan debu vulkanik Gunung Sinabung.

Beberapa warga di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, terlihat membagi-bagikan masker di persimpangan pusat Kota Pantonlabu. Menurut mereka, masker ini dibagikan atas inisiatif pihaknya.

"Kami membagikan masker ini atas inisiatif pribadi, kebetulan ada rezeki sedikit kita beli masker lalu kita bagi-bagikan. Berhubung stok terbatas, maka pembagian ini hanya sebentar dilakukan," kata Abdul Rafar.

Menurut dia, pembagian masker di kawasan tersebut hanya untuk membantu masyarakat pengguna jalan yang sedang beraktivitas agar tidak terhirup debu dari erupsi Gunung Sinabung yang meletus sejak Senin pagi, 19 Februari 2018.

Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Munawar membenarkan bahwa erupsi Gunung Sinabung telah berimbas ke daerah itu. Sebagai bentuk antisipasi dini, pihaknya menganjurkan warga untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Abu vulkanik ini mulai meluas ke Aceh Utara akibat dari embusan angin. Untuk saat ini belum parah, meski demikian kita imbau agar masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah," sebutnya.

 


Polisi Lhokseumawe Bagikan masker

Gunung Sinabung
Anak-anak menaiki mobil saat terjadi erupsi Gunung Sinabung di sekolah dasar Sipandak di desa Tiga Pancur di Karo, Sumatra Utara (19/2). Gunung Sinabung aktif kembali tahun 2010 untuk pertama kalinya dalam 400 tahun terakhir. (AFP Photo/Anto Sembiring)

Dampak letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, hingga mencapai Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Anggota Polres Lhokseumawe pun membagikan masker kepada pengguna jalan.

Pembagian masker kepada pengguna jalan oleh polisi yang tergabung dalam Tim Star tersebut adalah sebagai upaya mengantisipasi dampak debu vulkanik Gunung Sinabung terhadap saluran pernapasan.

"Sehingga tetap aman selama berkendara," ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kabag Ops Polres Lhokseumawe Kompol Ahzan, dilansir Antara, Selasa (20/2/2018) dini hari.

Ia menjelaskan, pembagian masker kepada pengguna jalan itu, khusus diberikan kepada pengguna jalan yang memakai helm. Sedangkan yang tidak memakai helm tidak diberikan.

Polisi membagikan masker ini kepada pengendara kendaraan roda dua yang memakai helm, di sejumlah tempat dalam wilayah pusat Kota Lhokseumawe. Dengan demikian, pengemudi kendaraan dapat terlindungi pernapasannya saat berada di luar rumah," katanya.

Untuk mengantisipasi dampak bahaya abu vulkanik tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu beraktivitas di luar ruangan.

Selain dapat menganggu pernapasan, abu vulkanik tersebut juga dapat menyebabkan iritasi pada mata. "Tapi, jika berada di luar ruangan disarankan untuk memakai masker, guna mengurangi bahaya debu tersebut," Kabag Ops Polres Lhokseumawe itu memungkasi.

Sementara itu, abu vulkanik tersebut mulai terasa turun di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, pada Senin 19 Februari 2018, pukul 19.00 WIB. Ini ditandai dengan berdebunya benda-benda yang berada di luar rumah, seperti kendaraan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya