Perjuangan Bagi-Bagi Tandon Air di Asmat

Air bersih yang didapat di Asmat hanya berasal dari air hujan.

diperbarui 24 Feb 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2018, 22:00 WIB
Papua
50 tandon atau penampung air untuk pemulihan Asmat. (Kabarpapua.co / IJTI Papua)

Jayapura - Raut wajah polos warga tujuh kampung yang tersebar di empat distrik di Kabupaten Asmat tak bisa lagi ditutupi kegembiraannya. Bukan tanpa sebab, tapi karena warga setempat mendapatkan bantuan penampungan air bersih atau tandon.

Pemberian bantuan merupakan sumbangan dari berbagai pihak yang terkumpul lebih dari Rp200 juta, lewat akun kitabisa.com. Penggagasnya Arie Keriting, komedian asal Indonesia bagian timur, yang peduli untuk penanggulangan wabah campak dan gizi buruk yang menyerang anak-anak di kabupaten yang dijuluki kota seribu papan.

Untuk penyaluran dana tersebut, kitabisa.com menggandeng organisasi pers Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua.

"Awalnya, kami dari IJTI bersama rekan-rekan jurnalis di Jayapura juga mengumpulkan koin untuk Asmat. Lewat Arie Keriting, kami saling membantu untuk dan membuka laman kitabisa.com untuk saudara kita di Asmat," jelas Ketua IJTI Papua, Meirto Tangkepayung, Jumat 23 Februari 2018.

Pemilihan tendon untuk diberikan kepada masyarakat di Asmat mengingat kebutuhan mendasar masyarakat di Asmat adalah air bersih. Air bersih yang didapat di Asmat hanya berasal dari air hujan.

Baca berita menarik lainnya dari Kabarpapua.co di sini.

 

Pendistribusian

Papua
Tandon air untuk Asmat. (Kabarpapua.co / IJTI Papua)

Akhirnya, selama 9 hari, tiga orang IJTI yakni Meirto atau biasa disapa Nugie, Anto dan Andre menyebarkan tandon tersebut dan berhasil mendistribusikan sebanyak 50 tandon ke 7 kampung di 4 distrik.

Pendistribusian tahap pertama dilakukan di Distrik Agats, ibukota Kabupaten Asmat. Di Agats, tim membagikan 10 tandon kepada 3 kampung yakni Kampung Suwruw sebanyak 4 tandon, Kampung Kaye sebanyak 3 tandon dan Kampung Aswet sebanyak 3 tandon.

“Tandon diterima langsung oleh kepala kampung,” kata Nugie, panggilan akrab Meirto Tangkepayung.

Pendistribusian tahap kedua, tim IJTI menuju Distrik Ewer. Perjalanan menuju Ewer ditempuh dengan menggunakan perahu kayu panjang. Tm membawa 10 tandon dan didistribusikan ke Kampung Youfri Aun.

Lagi-lagi pendistribusian tahap ketiga dilakukan dengan menggunakan jalur sungai. Untuk mempersingkat waktu, tim dibagi dua kelompok, kelompok pertama menggunakan kapal kayu memuat 20 tandon dan didistribusikan kepada dua kampung di Distrik Akat, yakni Kampung Cuwenu dan Kampung Jewes, masing- masing kampung menerima 10 tandon.

Tak mudah membawa tandon hingga ke kampung-kampung di pesisir Asmat. Pada perjalanan ke Distrik Akat, mesin kapal cepat yang ditumpangi tim IJTI sempat mati, karena baling-baling motor patah satu diakibatkan kena kayu.

"Tapi, persitiwa itu tak menjadi halangan untuk kami. Kita tetap meneruskan perjalanan hingga tiba di tujuan dengan selamat," jelas Nugie.

Sementara kelompok kedua menggunakan perahu kayu panjang dan memuat sebanyak 10 tandon yang didistribusikan ke Kampung Warse yang berada di Distrik Jetsi. 

"Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu lewat lama kitabisa.com untuk penyembuhan Asmat dan semua pihak yang sudah membantu dan tak bisa kami sebutkan satu per satu. Semoga tendon ini dapat digunakan dengan baik, untuk memenuhi kebutuhan air bersih," tutur Nugie.

Pemulihan Asmat Masih Berlanjut

Sehari sebelumnya, Menko PMK, Puan Maharani berkunjung ke RSUD Agats di Kabupaten Asmat, guna memastikan wabah campak dan gizi buruk Asmat sudah dapat ditangani dengan baik di kabupaten dengan julukan seribu papan itu.

Dari penjelasan Kapten Kesehatan dr. Tri, SpPD dari Satgas Kesehatan Mabes TNI, saat ini masih ada 15 pasien gizi buruk yang dirawat di RSUD Agats. Sementara untuk kasus campak sudah tak ditemukan lagi.

Menteri Puan juga mendapatkan penjelasan di Pos Komando Penanggulangan KLB campak dan gizi buruk oleh Dantim 3 Satgaskes TNI Letkol Laut (K) dr. Aminuddin Harahap yang memaparkan dari 23 distrik yang tersebar di Kabupaten Asmat, hanya ada 17 distrik yang memiliki puskesmas.

"Tetapi hanya empat puskesmas yang memilikui dokter, sisanya hanya ditempati tenaga medis," kata Aminuddin.

Tentang pelayanan kesehatan yang telah dilakukan oleh Satgas, Dantim menjelaskan hingga 21 Februari 2018 telah dilakukan vaksinasi terhadap 21.158 anak.

Untuk meningkatkan cakupan ini, Dantim juga menjelaskan rencana untuk menerjunkan tenaga-tenaga kesehatan dari Satgas Kesehatan TNI 3 ke 10 distrik di Kabupaten Asmat, dengan harapan dapat memperbaiki kondisi kesehatan secara umum.

"Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi , juru imunisasi dan personil pengamanan. Komponen ini berasal dari tenaga kesehatan TNI, kementrian kesehatan, dan pemda kabupaten Asmat," ucapnya.

Saksikan vidio pilihan berikut:

https://www.vidio.com/watch/1247499-64-anak-asmat-papua-meninggal-karena-gizi-buruk-liputan6-siang

Papua
IJTI Papua dan Kitabisa.com untuk pemulihan Asmat (Kabarpapua.co / IJTI Papua)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya