Hibur Anak-Anak Pengungsi Longsor Brebes, Kak Seto Main Sulap

Anak-anak tertawa melihat aksi sulap Kak Seto. Sejenak, anak-anak lupa dengan bencana yang menimpa mereka.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 26 Feb 2018, 20:34 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 20:34 WIB
Longsor Brebes
Hibur anak-anak pengungsi longsor brebes, Kak Seto main sulap. Foto: (Fajar Eko Nugroho/Liputan6.com)

Liputan6.com, Brebes - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal Kak Seto menghibur anak-anak dan ibu-bu yang menjadi korban longsor Brebes yang berada di pos pengungsian banjir Losari, Brebes, Jawa Tengah, Senin (26/2/2018).

Kak Seto hadir atas perintah Menteri Sosial untuk menghibur warga pengungsian. Ia melihat raut wajah murung pengungsi longsor Brebes, khususnya anak-anak.

"Warga pengungsi, kerap dihinggapi rasa trauma, maka perlu mendapat terapi edukasi dan rekreasi," ujar Kak Seto.

Pantauan Liputan6.com, kedatangan Kak Seto mendapat sambutan hangat dari warga. Anak-anak tertawa melihat aksi sulap Kak Seto. Bahkan mereka dengan riang ikut bernyanyi bersama Kak Seto. Sejenak, anak-anak lupa dengan masalah yang menimpanya.

Dalam kesempatan itu, Kak Seto berpesan kepada anak-anak agar hidup rukun. Lewat sebuah permainan sulap, Kak Seto mengajari anak-anak korban longsor Brebes agar tetap bersatu. Saling mengikat untuk menghadapi kesulitan bersama.

"Kami berusaha memotivasi mereka melalui kegiatan permainan," terangnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Roadshow

Longsor Brebes
Hibur anak-anak pengungsi longsor brebes, Kak Seto main sulap. Foto: (Fajar Eko Nugroho/Liputan6.com)

Sebagai Tim KPAI, Kak Seto menggelar roadshow di wilayah terdampak bencana alam. Sebelumnya, Kak Seto juga mengunjungi Asmat, Simabung, dan sekarang ini Brebes. Menurut Kak Seto, anak-anak perlu pendampingan khusus untuk menghilangkan rasa trauma.

"Anak-anak mudah terguncang jiwanya karena suatu pengalaman yang memilukan, pengalaman yang tidak diduga sebelumnya. Mereka merasakan kondisi yang cukup pahit seperti kekurangan air bersih,” terang Kak Seto.

Untuk itu, perlu dilakukan pendekatan lanjutan. Setelah ini, Kak Seto akan bekerja sama dengan relawan lain seperti psikolog untuk melakukan pendampingan dengan melakukan trauma klinik. 

Kak Seto juga berpesan agar anak-anak tetap semangat dan jangan bertengkar. Hidup rukun dan damai saling mengikat seperti dua utas tali yang diikatkan sebagaimana dalam permainan sulapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya