Liputan6.com, Cirebon - Kasus kekerasan terhadap ustaz kembali terjadi. Kali ini menimpa Muhammad Zaeni (41), warga Desa Beringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Dia merupakan salah satu korban tindak kekerasan oleh orang tak dikenal pada Sabtu, 24 Februari 2018.
"Awalnya saya mau pergi ke masjid untuk mengimami salat subuh berjemaah, tapi tiba-tiba ada tiga orang membacok saya," kata Zaeni, Rabu, 28 Februari 2018.
Zaeni mengatakan, dalam radius 100 meter dari masjid, dia melihat tiga orang berboncengan dengan sepeda motor. Dia tidak curiga dengan gerak-gerik mereka dari jarak tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Namun, kata dia, tiba-tiba saja ketiga pelaku mendekati Ustaz Zaeni dan langsung membacoknya. Usai membacok, pelaku sempat kabur dan tubuh Zaeni bersimbah darah.
Zaeni mengaku tidak mengenal tiga pembacoknya yang menggunakan celurit dan melukai dada kanannya. Usai dibacok, darah membanjiri pakaiannya. Namun, ia tidak pingsan dan masih bisa berdiri.
"Akhirnya saya pulang ke rumah, tidak salat di masjid. Yang bacok yang bonceng paling belakang saya juga tidak kenal sama sekali," ujar dia.
Polisi sudah menangkap ketiga pembacok Ustaz Zaeni beberapa jam usai kejadian.
Motif Utama
Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra mengungkapkan ketiga pembacok Ustaz Zaeni berinisial MR (17), AP (16), dan MA (19). Mereka diketahui baru saja mabuk-mabukan.
Sebelum menyerang Ustaz Zaeni, kata Risto, ketiganya terlebih dulu merusak salon dan toko mainan di Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. "Jadi sasaran utamanya itu salon karena ada motif kesal mereka merusak salon," ujar Risto.
Risto mengatakan, motif utama para pembacok ustaz adalah dendam terhadap pemilik salon. Pelaku, kata dia, tidak terima lantaran pemilik salon mengunggah foto salah satu dari mereka ke sosial media.
"Kemudian, pelaku ditangkap beberapa jam kemudian," ujar dia.
Risto mengakui, antara pelaku dan Ustaz Zaeni tidak saling kenal. Ia menduga korban hanya merupakan sasaran pelampiasan kekesalan ketiga pembacok yang belum tuntas.
"Jadi, kami luruskan tidak ada kaitannya dengan kesengajaan pelaku melukai ustaz, seperti yang viral di sosial media," kata Risto.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement