Nasib Tragis Petani Wonosobo Saat Berteduh di Bawah Rumpun Bambu

Dua petani Wonosobo berteduh di bawah rumpun bambu. Mereka rihat sehabis mencangkul sawah. Mendadak sontak terdengar suara gemuruh dari atas.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 01 Mar 2018, 11:32 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 11:32 WIB
Nasib Tragis Petani Saat Berteduh di Bawah Rumpun Bambu
Korban longsor Wonosobo atas nama Nugroho Haryanto (25) ditemukan sekitar pukul 14.10 WIB. (dok. Polres Wonosobo/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Wonosobo - Akhir-akhir ini, intensitas hujan meningkat, termasuk di Wonosobo, Jawa Tengah. Banjir dan longsor bergantian terjadi di berbagai daerah.

Tak mau kalah oleh dinginnya pagi seusai semalaman diguyur hujan, Nugroho Haryanto (25) dan Arifin (26) berangkat ke sawah. Rabu, 26 Februari 2018, mereka bekerja di sawah milik Waluyo, yang terletak di Blok Lempong, Dusun Reco, Desa Reco, Kecamatan Kertek.

Sejak pagi, mereka bekerja dengan giat. Dinginnya pagi tak mereka rasakan. Ayunan cangkul membuat tenaga keduanya terkuras.

Sekitar pukul 09.45 WIB, keduanya beristirahat di bawah rumpun bambu di tebing pinggir sawah. Mereka menikmati makanan sembari mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan pekerjaan.

Mendadak terdengar suara gemuruh di atas kepala mereka. Tebing beserta rumpun bambu tempat berteduh mereka tiba-tiba meluncur ke bawah, longsor terjadi.

Nugroho dan Arifin berlarian menghindar dari rumpun bambu dan tanah yang meluncur cepat ke bawah. Keduanya berusaha menyelamatkan diri dari longsor.

Kisah Arifin Lolos dari Terjangan Longsor

Nasib Tragis Petani Saat Berteduh di Bawah Rumpun Bambu
Pencarian korban di tebing yang longsor. (dok. Polres Wonosobo/Muhamad Ridlo)

Arifin melompat bak kijang dikejar harimau. Ia lari menjauh dari bidang yang longsor. Ia pun lolos dari maut.

Nahas, rekannya, Nugroho tak berhasil menyelamatkan diri. Ia tertimbun oleh rumpun bambu dan material lainnya.

Panik mendapati kawannya tertimbun, Nugroho pun berteriak-teriak. Warga pun kemudian berkerumun. Mereka pun bergerak cepat dengan waktu untuk menyelamatkan Nugroho.

Sekian lama mencari, korban tak juga ditemukan. Beranjak siang, jumlah warga yang bergabung dalam upaya pencarian pun semakin banyak.

Bersama dengan polisi, TNI, petugas BPBD, dan relawan mereka bahu-membahu menyisir tempat kejadian bencana. Di tengah upaya pencarian itu, hujan turun begitu lebat layaknya semburan air bah dari langit. Seolah, langit pun turut berduka.

Khawatir terjadi longsor susulan, pencarian sementara waktu dihentikan.

Nugroho Ditemukan

Nasib Tragis Petani Saat Berteduh di Bawah Rumpun Bambu
Tim Inafis Polres dan petugas kesehatan Wonosobo memeriksa jenazah korban longsor. (dok. Polres Wonosobo/Muhamad Ridlo)

Mendekati tengah hari, cuaca kembali bersahabat. Pencarian korban pun dilanjutkan.

Pencarian kedua ini berhasil. Sekitar pukul 14.10 WIB, Nugroho ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Jenazah diketemukan dalam keadaan tengkurap, begitu selesai digali dan bisa diangkat jenazah langsung kami masukka di kantong mayat dan di evakuasi menuju Puskesmas," kata Kepala Polsek Kertek, AKP Agus Priyono, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu sore.

Di Puskesmas, jenazah Nugroho dibersihkan dan diperiksa oleh tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS) Polres Wonosobo dan petugas kesehatan. Kesimpulannya, tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.

Selesai pemeriksaan, jenazah diserahkan kepada keluarga dengan dikawal mobil backbone Polsek Kertek. Sesampai di rumah duka, jenazah pun lantas disucikan untuk dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya