Asyik Swafoto di Candi Jabung, Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung di Probolinggo merupakan bangunan asli yang masih memancarkan karisma Kerajaan Majapahit.

diperbarui 06 Mar 2018, 10:33 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 10:33 WIB
Candi Jabung Kerap Jadi Ajang Selfie Pengunjung
Sejumlah pengunjung berselfie di Candi Jabung (FOTO: Dicko/TIMES Indonesia)

Probolinggo - Meski Candi Jabung tak seperti candi lainnya yang menjadi objek wisata, tetapi candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini tetap saja dikunjungi wisatawan, dan masih mempunyai kharisma yang berbeda.

Tampak pada bangunan candi ini, batu bata merahnya sebagian besar sudah mulai runtuh, karena candi ini telah berdiri dari zaman ke zaman, sejak kerajaan Majapahit. Wisatawan yang datang, tak lain hanya ingin melihat keberadaan rupa Candi Jabung, yang hingga kini masih berdiri kokoh.

Meski begitu, candi ini masih dibuat ajang berfoto-foto atau ber-selfie bagi wisatawan yang berkunjung. Baik dengan teman-temannya, maupun dengan keluarganya. Bahkan, lokasi Candi Jabung juga dijadikan tempat pertemuan antarkomunitas oleh muda-mudi.

Hamparan rerumputan yang hijau, semakin menambah keindahan panorama, yang membuat pengunjung ingin terus berlama-lama singgah di sekitar candi ini. Pengunjung tanpa harus membawa alas untuk duduk bersantai ria di sekitarnya, karena rumputnya bersih. Udara di lokasi candi pun sejuk.

"Saya dari komunitas 'Anak Embungan' mas. Kita sengaja kumpul dan mengadakan pertemuan di sini, karena menurut kami, obyek wisata Candi Jabung, ini sangat tepat untuk dijadikan pertemuan, tempatnya sejuk nan indah," ujar Sholehuddin, salah satu anggota komunitas Anak Embungan tersebut kepada Times Indonesia, Minggu, 4 Maret 2018.

 

Baca berita menarik lainnya dari Timesindonesia.co.id.

 

Jejak Hayam Wuruk

Tak Perlu Pakai Tiket, Naik Pesawat JetBlue Bisa dengan Selfie
Ilustrasi selfie foto (pixabay.com)

Sementara, Rini Wahyuni Febriyanti, pengunjung candi, mengatakan ia sengaja berlibur bersama keluarganya untuk berfoto-foto, meski dirinya sudah seringkali ke candi peninggalan Kerajaan Mahapahit ini. Namun, baginya tak pernah merasa bosan untuk selalu menikmati panorama alam di sekitar candi.

"Batu batanya memang sudah banyak yang rapuh dan runtuh jika kita melihatnya dari dekat. Namun, candi ini masih terlihat kokoh tegak berdiri jika dilihat dari kejauhan. Karismanya tetap memikat pandangan mata dan ingin berlama-lama di sini," katanya.

Diketahui, Candi Jabung dibangun pada tahun 1354 Masehi, pada masa kebesaran Kerajaan Majapahit. Dalam kitab Nagara Kertagama, Candi Jabung dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada 1359 Masehi.

Berdasarkan dari kitab Pararaton, candi ini diperkirakan dibangun untuk tempat pemakaman Bhra Gundul salah seorang keluarga Raja.

Candi utama ini terbuat dari batu merah dengan ukuran panjang 13,11 meter, lebar 9,58 meter dan tinggi 15,58 meter. Ditinjau dari sudut arsitektur Candi Jabung sangat menarik, karena bagian tubuhnya berbentuk bulat (silinder) yang berdiri di atas bagian kaki Candi bertingkat tiga berbentuk persegi.

Sedangkan, bagian atapnya berbentuk stupa. Letak pintu bilik Candi berada di sebelah barat, maka Candi Jabung menghadap ke barat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya