10 Tahun Diasuh, Purnawirawan Relakan Owa Miliknya Hidup di Penangkaran

Seorang pensiunan TNI menyerahkan owa yang telah dirawatnya selama 10 tahun ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2018, 09:33 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 09:33 WIB
20151125-Membidik Owa Jawa di Taman Nasional Gunung Pangrango
Seekor Owa Jawa berhasil diabadikan gambarnya di Taman Nasional Gunung Pangrango, bohor, Jawa Barat, (24/11). Yayasan Owa Jawa bersama PT Pertamina EP juga melakukan konservasi bagi hewan yang terancam punah tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Muara Teweh - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah mendapatkan tambahan satwa langka, yakni seekor owa-owa (Hylobates moelleri). Seorang pensiunan TNI dari Kodim 1013 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, bernama Warno menyerahkan owa-owa ini secara sukarela.

"Penyerahan owa-owa atau kalawet oleh pensiunan TNI-AD ini melalui anaknya bernama Heni Wahyuni ke kantor kami," kata Kepala Kantor Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh Nizar Adhanianto melalui petugas BKSDA Kalteng Rizardus M di Muara Teweh, dilansir Antara, Senin, (12/3/2018).

Menurut Ricardus, satwa yang dilindungi berupa seekor owa-owa diserahkan langsung oleh masyarakat.

Satwa tersebut yang selanjutnya akan diserahkan ke Yayasan Kalaweit yang merupakan mitra pihaknya dalam merehabilitasi sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.

"Sebelum diserahkan ke Yayasan Kalaweit, satwa ini dipelihara di Kantor SKW Muara Teweh," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 


10 Tahun Diasuh

Ilustrasi Owa, satwa langka.
Ilustrasi Owa, satwa langka

Heni Wahyuni mengatakan awal cerita ketemu seekor owa-owa saat ayahnya dipindahtugaskan di Koramil Benangin, Kecamatan Teweh Timur.

Saat itu, kalawet ini masih berumur kurang lebih tiga hari dan masih sangat kecil yang dipelihara hingga sekarang berumur 10 tahun.

Kalawet ini diberi nama panggilan Ruru. Sedangkan, untuk makanan hari-harinya ayahnya selalu memberi susu serta buah-buahan, seperti pisang, rambutan, dan buah lainnya.

"Karena ayahnya sudah pensiun atau purnatugas sebagai tentara serta sering ditinggalkan bekerja di perusahaan, ayahnya minta agar Ruru diserahkan ke penangkaran kalawet," kata Heni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya