Liputan6.com, Bandung - Aplikasi penyebaran infomasi bencana alam melalui ponsel milik Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Magma Indonesia diserang peretas pada laman notifikasi. Peretas itu mencoba menanam script Bitcoin Mining di aplikasi yang diklaim pertama di dunia menginformasikan dan merekomendasikan kebencanaan geologi di Indonesia.
Menurut pengembang aplikasi Magma Indonesia, Devy Kamil Syahbana, Magma Indonesia bukan satu-satunya aplikasi yang diserang peretas. Dalam waktu bersamaan, terdapat beberapa situs pemerintah dalam negeri dan luar negeri yang terkena hal serupa.
"Dua hari lalu script yang di-inject oleh peretas tersebut sudah berhasil kita bersihkan. Kita terus waspada karena para hacker ini bisa datang kembali," kata Devy saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Devy mengatakan tiga orang dikerahkan untuk membersihkan ulah peretas nakal dari aplikasi tersebut. Ia mengatakan serangan peretas itu berada di menu Home kanal Press Release dengan tampilan notifikasi kosong. Namun, hal itu tidak berpengaruh negatif terhadap data.
Selain mencoba menanamkan script Bitcoin Mining oleh peretas bernama akun Penikung1nd3X - Exillie Team di aplikasi Magma Indonesia, dua kali retasan jadwal perkuliahan dan beberapa kali retasan dengan kode huruf alfabet acak terjadi usai unggahan "Tanggapan Bencana Gerakan Tanah Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah 22 Februari 2018" pada pukul 07.06 WIB, 23 Februari 2018.
Atas kejadian itu, PVMBG tengah mempersiapkan aplikasi Magma versi 2 untuk menggantikan Magma pertama. "Kami sedang siapkan, ke depan security-nya lebih naik, kalau sekarang memang masih belum optimal," ujar Devy.
Saksikan video pilihan berikut ini: