Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau melakukan Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap 15 oknum personel jajaran polres di wilayah itu. Puluhan polisi yang terbukti melakukan tindak pidana dan melanggar kode etik Polri.
Pantauan Riauonline.co.id, Kepala Kepolisian Daerah Riau, Inspektur Jenderal Nandang langsung memimpin upacara pencopotan anggota polisi tersebut yang digelar di halaman Mapolda Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Senin, 19 Maret 2018.
"PTDH dilakukan setelah seluruh proses hukum dilalui dan sudah sepantasnya dilakukan pemberhentian kepada yang bersangkutan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo.
Advertisement
Baca Juga
Guntur mengingatkan bahwa seluruh personel Polri terutama yang bertugas pada satuan wilayah Polda Riau untuk dapat meningkatkan disiplin sebagai anggota kepolisian.
Tindakan tegas berupa PTDH itu juga seharusnya dijadikan sebagai peringatan kepada personel polisi lainnya untuk dapat bertugas dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Anggota Polri harus dapat mengikuti perkembangan dan menjaga kepercayaan masyarakat sehingga tugas dapat dilakukan dengan sebaiknya," dia menegaskan.
Baca berita menarik lainnya dari Riauonline.co.id di sini.
Simak video pilihan berikut ini:
Rincian Kasus
Ia merincikan, dari 15 oknum polisi yang dicopot mayoritas karena meninggalkan tugas tanpa keterangan selama lebih 30 hari atau dikenal sebagai Disersi. Sebanyak 10 personel yang dicopot akibat melanggar ketentuan tersebut.
Mereka adalah Bripda RA (Polres Meranti), Briptu TFA (Sabhara Polda Riau), Briptu KS (Polair Polda Riau), Brigadir RH, Brigadir RMN (Polres Rokan Hilir) dan Bripka R (Sabhara Pelalawan). Brigadir AP (Polres Kuansing)), Brigadir Zu (Polres Siak), Brigadir He (Rokan Hulu) dan terakhir Brigadir DAS (Sabhara Polda Riau).
Sementara itu, empat oknum lainnya dicopot setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan dalam beragam tindak pidana. Di antaranya adalah Aipda JR yang merupakan personel Polres Rokan Hilir dan divonis 20 tahun penjara oleh pengadilan setempat atas perkara pembunuhan.
"Yang bersangkutan sudah berkekuatan hukum tetap dan tidak dapat dipertahankan untuk berada dalam dinas Polri," ujarnya.
Selain JR, turut dicopot Bripka HP (Polresta Meranti) dalam kasus pencurian kendaraan bermotor, Brigadir Ma (Polres Rokan Hulu) yang menggelapkan barang bukti kendaraan bermotor, Bripda SAG (Polres Meranti) dalam kasus Undang-undang ITE, serta terakhir Briptu SP (Polres Dumai) yang tiga kali dijatuhi hukuman disiplin.
Advertisement