Ribuan Kaleng Sarden Mengandung Cacing Ditarik dari Pasaran

Petugas Dinkes Kabupaten Batanghari dibuat kaget saat membuka isi kaleng sarden yang dipenuhi cacing

oleh Bangun Santoso diperbarui 25 Mar 2018, 15:03 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2018, 15:03 WIB
Sidak BPOM Jambi
BPOM Jambi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko. (Dok. Istimewa/B Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jambi menyatakan, ada 62.191 kaleng ikan sarden makarel akan ditarik dari pasaran di Jambi. Ribuan kaleng ikan sarden itu diduga mengandung cacing.

Kepala BPOM Jambi, Ujang Supriyanta mengatakan, ada tiga jenis produk ikan sarden kalengan yang bakal ditarik dari pasaran di Jambi.

"Kami menerima laporan ini (penarikan produk) dari agen atau distributor," ujar Ujang di Jambi, Sabtu, 24 Maret 2018.

Menurut dia, seperti di daerah lain, di Jambi ikan sarden kalengan banyak dijual di berbagai tempat. Mulai dari supermarket, minimarket bahkan hingga ke warung-warung yang ada di pelosok desa. Untuk itu, pihak distributor harus benar-benar memastikan menarik semua ikan sarden yang diduga mengandung cacing dari pasaran.

Ia juga membenarkan ada temuan ikan sarden kaleng merek Farmejack yang terbukti mengandung cacing di Kabupaten Batanghari. Temuan itu sebelumnya diketahui saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari.

"Kami akan perdalami lagi untuk mengetahui jenis cacingnya," kata Ujang.

 

Sarden Berisi Cacing Dijual di Minimarket

Ikan Sarden Bercacing
Menu ikan sarden menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Jambi karena mudah dan gampang cara memasak serta penyajiannya. (B Santoso/Liputan6.com)

Bermula dari inspeksi mendadak yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari, Jambi pada Jumat, 23 Maret 2018. Sejumlah petugas Dinkes dibuat tercengang atas temuan kaleng sarden yang dijual di salah satu minimarket di Kota Muarabulian, ibu kota Kabupaten Batanghari.

Saat membuka kaleng sarden merek Farmerjack, petugas mendapati banyak cacing di dalamnya.

"Hasil temuan ini akan kita laporkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), selain itu akan kita cek di laboratorium," ujar Kepala Dinkes Batanghari, Elfie Yennie beberapa saat usai sidak.

Penemuan cacing di dalam sarden tersebut diduga akibat pengemasannya yang tidak higienis. Dengan begitu, cacing berkembang biak dengan cepat di dalam makanan kemasan tersebut.

"Yang kita khawatirkan di dalam makanan kemasan kaleng tersebut terdapat bakteri Clostridium botulinum, karena jika terkonsumsi, bakteri tersebut dapat menyebabkan kematian," katanya.

Dengan penemuan cacing itu, Dinkes mengimbau masyarakat lebih hati-hati membeli makanan kaleng, khususnya sarden bermerek Farmerjack.

Selain di Jambi, ikan sarden kalengan berisi cacing sebelumnya juga ditemukan di Provinsi Riau.

 

Masyarakat Jangan Resah

BPOM Jambi
Inspensik mendadak rutin digelar oleh Dinkes dan BPOM Jambi untuk menekan peredaran makanan maupun obat-obatan yang kadaluwarsa maupun ilegal. (B Santoso/Liputan6.com)

Kepala BPOM Jambi, Ujang Supriyanta menyebutkan, ribuan kaleng ikan sarden yang bakal ditarik dari pasaran itu terdiri dari tiga jenis produk. Yakni merek Farmerjack, Hoki dan IO. Untuk itu, ia mengimbau apabila ada masyarakat mendapati ikan sarden dari tiga produk tersebut segera melapor ke pihak terkait.

Masyarakat juga diminta tidak panik atau resah atas temuan cacing dalam kaleng sarden. Sebagai pembeli, masyarakat diminta waspada dan telitik, khususnya saat membeli produk ikan sarden. Jika menemukan ada keanehan atau kecurigaan atas sarden yang dibelinya bisa segera melapor ke Dinas Kesehatan atau BPOM untuk ditindaklanjuti.

Ketiga produk sarden itu, kata Ujang, merupakan ikan sarden impor yang didatangkan distributor ke Indonesia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya