Liputan6.com, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat sudah ada ratusan orang mendaftar pendakian ke Gunung Semeru. Jumlah itu terhitung sejak jalur pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mulai dibuka lagi sejak 4 April lalu.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB TNBTS, Sarif Hidayat menyebut wajar jika saat ini masih sedikit yang mengajukan pendafataran izin mendaki ke Gunung Semeru.
"Masih landai, mungkin banyak yang belum tahu informasi dibukanya kembali Semeru untuk pendakian," kata Sarif di Malang, Jumat (6/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pendakian ke gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu ditutup pada 4 Januari 2018 lalu untuk kepentingan konservasi. Tujuannya, pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian agar keanekaragaman hayati tetap terjaga.
Situasi di kawasan Gunung Semeru saat ini dinilai sudah kondusif. Jalur yang sebelumnya banyak pohon tumbang, kini sudah dibersihkan. Cuaca juga sudah relatif normal, tak berpotensi terjadi badai di puncak. Karena itulah diputuskan jalur pendakian kembali dibuka.
"Insya Allah situasinya kondusif. Tapi pendaki harus tetap mematuhi semua aturan yang ditetapkan," ujar Sarif.
Pembukaan jalur pendakian dinyatakan melalui surat pengumuman bernomor PG.153/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/3/2018. Berdasarkan pengumuman itu pula, pengunjung dilarang mendaki hingga ke puncak Mahameru. Itu sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG).
"Kami melarang pendakian ke puncak, batas terakhir pendakian hanya sampai Kalimati sesuai rekomendasi PVMBG," ucap Sarif.
Pemesanan Online
Kuota pendakian juga tetap dibatasi hanya sebanyak 600 orang per hari. Selain itu, semua pendaftaran pendakian ke Gunung Semeru harus dilakukan secara online di website BB TNBTS, baik itu untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Pada tahun sebelumnya, BB TNBTS masih membolehkan wisatawan mancanegara yang belum sempat memesan secara online mendaftar langsung saat tiba di pos perizinan di Ranupani. Namun, kemudahan itu sudah tak diberlakukan lagi.
"Mulai tahun ini semua wisatawan harus pesan secara online. Jangan lupa juga lengkapi persyaratan lainnya," ujar Sarif Hidayat.
Syarat wajib yang harus dimiliki calon pendaki adalah surat keterangan sehat. Pengelola taman nasional sendiri sudah melengkapi berbagai fasilitas yang memudahkan pengunjung, misalnya, tambahan toilet di Ranupani, Ranukumbolo sampai Pos II.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement