Cerita Warga Desa Pekajang Harus Melaut 6 Jam untuk Dapatkan Sinyal

Belum berfungsinya tower telekomunikasi menyebabkan warga harus berjibaku untuk bisa berkomunikasi dengan telepon seluler.

oleh Batamnews.co.id diperbarui 12 Apr 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 17:30 WIB
Minim Sinyal Warga Lingga Menyebrang Berjam-jam
Tower telekomunikasi yang berdiri di Desa Pekajang tapi tidak berfungsi (Foto:Net/Zonakepri)

Lingga - Desa Pekajang, Lingga yang berbatasan langsung dengan Bangka Belitung saat ini masih kesulitan mendapatkan jaringan telekomunikasi. Bahkan, masyarakat setempat harus menaiki perahu (perahu) ke Daik antara 4-6 jam untuk mendapatkan sinyal.

"Mau cari sinyal handphone (Hp) harus pakai pompong dulu menuju arah ke Bangka, baru dapat sinyal. Kalau kami tetap di pulau itu, tak dapat menelepon," kata Firmansyah, warga Pulau Pekajang kepada Batamnews.co.id ketika ditemui di Daik Lingga, Kamis (12/4/2018).

Dia menambahkan di Pulau Pekajang sudah berdiri satu unit tower telekomunikasi satu provider. Namun, sampai saat ini, belum berfungsi.

"Kalau tidak salah, itu tower Telkomsel. Informasi yang kami dengar kemarin, itu tidak diaktifkan karena jumlah penduduk dan pengguna di sana (Pekajang) tidak mencapai target mereka. Tapi benar atau tidaknya saya kurang tahu," ujarnya.

Firman mengaku, jaringan telekomunikasi saat ini sudah menjadi kebutuhan. Selain sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang terbaru, ketersediaan jaringan tersebut juga dibutuhkan untuk menjalankan program pemerintahan desanya.

"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah dalam hal ini. Kami tak ingin janji-janji lagi, apalagi sudah mau menjelang tahun politik ini. Kami hanya butuh bukti, dan Desa Pekajang dapat bebas dari keteriosoliran, terutama terpenuhinya jaringan telekomunikasi," katanya.

 

Baca berita menarik lainnya dari Batamnews.co.id.

 


Warga Hanya Mendapat Janji-Janji

20161102-Menara Tower-Jakarta- Angga Yuniar
Menara jaringan telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Jakarta, Rabu (2/11). Pemerintah akan terus mendorong perluasan akses digital di masyarakat di pelosok Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bagi warga Desa Pekajang yang ingin ke ibu kota Kabupaten Lingga, Daik, mereka harus menempuh perjalanan laut menggunakan perahu pompong berkisar 4-6 jam.

"Kalau untuk beli keperluan, kami lebih sering ke Bangka karena agak dekat. Tapi kami juga sering ke Daik atau Dabo," katanya.

Desa Pekajang merupakan salah satu desa yang berada di daerah terluar Kabupaten Lingga. Berdasarkan informasi yang diperoleh Batamnews.co.id, tahun lalu sempat beredar kabar, Desa Pekajang akan diusulkan sebagai kecamatan baru. Namun, kabar dibentuknya kecamatan baru itu tidak terdengar lagi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya