Bangkai Truk yang Ambruk di Jembatan Widang Bakal Dipotong-potong

Crane berkekuatan 40 ton tak kuat mengangkat bangkai truk yang menjadi korban ambruknya Jembatan Widang di Tuban.

diperbarui 18 Apr 2018, 18:26 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 18:26 WIB
Jembatan Widang Tuban Ambruk
Jembatan Widang Tuban ambruk, truk terperosok mengimpit seorang pengendara motor. (Liputan6.com/Dok.BNPB)

Tuban - Tiga truk menjadi korban atas ambruknya Jembatan Widang, Tuban. Proses evakuasi kendaraan tersebut sudah dilakukan sejak Selasa malam, 17 April 2018. Namun, crane berkekuatan 40 ton yang dikerahkan kesulitan mengangkatnya.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII Jawa Timur-Bali I Ketut Darmawahana menjelaskan, total berat ketiga truk diperkirakan mencapai 54 ton. Masing-masing truk seberat 18 ton.

"Secara analisis hitungan stuktur kami, hampir dua puluh persen melebihi beban hitungan," kata I Ketut Darmawahana saat meninjau lokasi kejadian, Rabu (18/4/2018).

Selanjutnya, sejumlah pihak terkait melakukan rapat di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Hasilnya ada pilihan untuk mengevakuasi bangkai truk. Pertama, akan dievakuasi mengunakan crane berukuran 25 ton. Kedua, dengan cara memotong-motong truk menjadi dua.

"Kami nanti bisa menghitung ulang. Bila dipotong menjadi dua masih tidak mampu, truk-truk tersebut akan dipotong menjadi tiga bagian. Kami mencari solusi agar tidak menimbulkan masalah lain," terangnya.

Hal senada disampaikan Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin. Menurutnya, upaya evakuasi truk yang menjadi korban ambruknya Jembatan Widang sudah dilakukan pada Selasa malam. Namun, ada kekhawatiran tidak mampu. Bahkan, kondisi jembatan saat ditumpangi crane goyang.

"Dihitung oleh ahlinya. Semisal truk kosong lima belas ton. Kami paling harus punya crane kemampuannya lebih dari itu. Tapi juga melihat kemampuan jembatan," kata Machfud saat meninjau lokasi jembatan runtuh.

Hingga saat ini, masih belum di ketahui secara pasti penyebab runtuhnya Jembatan Widang. Pihak berwenang masih menyelidiki kecelakaan itu.

"Kami masih melakukan penyelidikan," kata Machfud.

Baca berita menarik lainnya di JawaPos.com di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya