Liputan6.com, Konawe Utara - Hujan deras mengguyur Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, selama 9 hari. Tumpahan air ini menyebabkan sungai-sungai tidak mampu menampungnya, sehingga banjir bandang pun tak terhindarkan. Sebanyak 7 rumah hanyut diterjang banjir bandang di Desa Landawe dan Polora, Kecamatan Langgikima, Senin (21/5/2018).
Tidak hanya itu, sebanyak 80 rumah tenggelam hingga menyentuh garis atap. Sisanya, sebanyak 20 rumah terendam air hingga ketinggian 2 meter.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin mengatakan banjir bandang datang secara tiba-tiba, menghantam dua desa itu. Sebelum waktu berbuka puasa, banjir tiba-tiba datang dan menghanyutkan beberapa rumah warga.
Advertisement
Baca Juga
"Beruntung tidak ada korban jiwa, karena begitu air sudah mulai menggenangi desa, kami sudah meminta kepada tim bergerak cepat," ujar Ruksamin.
Dari penjelasan Ruksamin, rumah yang hanyut berada di Kecamatan Oheo dan Langgikima. Keduanya merupakan desa yang terkena banjir bandang paling parah.
"Desanya memang berada di posisi daerah rendah," katanya.
Simak video pilihan berikut ini:
Jalur Menuju Sulawesi Tengah Putus
Jalur jalan nasional yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah putus total. Informasi yang berhasil dihimpun, jalan raya digenangi air hingga ketinggian dua meter.
"Lokasinya berada di Desa Kecamatan Oheo dan Kecamatan Langgikima sudah tidak bisa dilewati air," ujar Humas SAR Kendari, Wahyudi.
Wahyudi menjelaskan, transportasi lumpuh total di Desa Tinondo dan Polora Kecamatan Langgikima, tinggi air mencapai 2,5 meter. Tercatat, sebanyak 5 titik di dua desa itu.
"Saat ini, warga langsung menggunakan rakit menggunakan bambu untuk kendaraan motor. Sedangkan untuk mobil putus total," kata Wahyudi.
Panen Padi Gagal Total
Desa Landawe dan Polora dikenal sebagai wilayah penghasil beras, kedelai, dan jagung. Ratusan hektare lahan persawahan, siap panen pada Juni mendatang.
Dengan terjadinya banjir ini, ratusan hektare sawah yang ditanami padi, perkebunan kedelai, dan jagung terancam gagal panen. Informasi dari Bupati Konawe Utara, semua lahan padi di wilayah itu terendam banjir.
"Tadi saya cek, saya sudah tidak lihat sawah-sawah itu," kata Bupati Konawe Utara.
Pihaknya juga meminta kepada sejumlah petani di desa lain agar cepat melakukan panen jika sudah siap. Sebab, menurut Bupati, kondisi alam tidak memungkinkan untuk menunda panen.
"Langit masih mendung, gelombang laut juga setinggi 2-3 meter," pungkasnya.
Advertisement