Liputan6.com, Semarang - Dancing Fountain (air terjun menari) rencananya akan menjadi pertunjukkan permanen di Kota Semarang. Ada dua yang disiapkan. Pertama di Taman Indonesia Kaya dan kedua di Jembatan Banjirkanal dengan Bridge Fountain (jembatan air mancur menari).
Tak lama, akhir bulan Mei 2018 Dancing Fountain di Taman Indonesia Kaya sudah selesai dan bisa dinikmati. Pembangunan dancing fountain ini memakan anggaran Rp 3,8 miliar.
Menurut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dengan dancing fountain di Taman Indonesia Kaya, diharapkan akan menambah masa singgah para pemudik yang melintas Semarang. Setidaknya ada rupiah lebih yang ikut dinikmati warga Kota Semarang dari para pemudik itu, di luar hal-hal reguler.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk Bridge Fountain di Jembatan Banjirkanal, targetnya selesai November 2018," kata Hendi kepada Liputan6.com, Senin (28/5/2018).
Untuk pengerjaan jembatan Bridge Fountain di Jembatan Banjirkanal, saat ini Detail Engineering Design (DED) sudah selesai disusun. Proyek ini bernilai Rp 17 miliar dan masih dalam persiapan lelang.
"Mudah-mudahan lelang berjalan dengan lancar. Dengan begitu, segera dikerjakan dan November mendatang sudah selesai dikerjakan," kata Hendi.
Proyek ini sebenarnya merupakan program peningkatan pariwisata Kota Semarang. Dengan dua air mancur menari, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Semarang diyakini akan meningkat.
Tren Dunia
Tren pariwisata dunia menempatkan pertunjukkan Bridge Fountain (jembatan air mancur) sebagai magnet bagi para wisatawan. Di Korea Selatan, Banpo Bridge Fountain (jembatan air mancur Banpo) dengan pertunjukan Moonlight Rainbow Fountain (air mancur pelangi cahaya bulan) selalu menjadi buruan para wisatawan.
Pertunjukan air mancur di jembatan yang melintasi Sungai Han tersebut, juga tercatat dalam Guiness World Record sebagai pertunjukkan air mancur jembatan terpanjang di dunia. Ini tak lepas dari tren gaya hidup digital, dimana sebuah foto bisa menjadi etalase promosi suatu negara.
"Tahun ini Kota Semarang akan memiliki Bridge Fountain dengan atraksi air mancur warna-warni. Ini adalah yang pertama di Indonesia," kata Hendi.
Kunjungan wisatawan ke Semarang tahun 2011 masih 2,1 juta. Sedangkan 2017, bisa meningkat sampai 5,8 juta wisatawan. Peningkatan ini terjadi setelah Kota Semarang merespon tren gaya hidup milenial.
"Targetnya 2019 nanti jumlah wisatawan yang datang ke Kota Semarang setiap tahunnya bisa di atas 7 juta kunjungan," kata Hendi.
Advertisement