Rute Bebas Macet Mudik Lebaran 2018 Antara Cilacap-Banyumas-Yogyakarta

Di titik ini, kendaraan dari arah Cilacap menuju Yogyakarta atau Banyumas dan kota lainnya bertemu dengan kendaraan pemudik Lebaran 2018.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 10 Jun 2018, 15:02 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2018, 15:02 WIB
Rambu petunjuk jalur alternatif Jalan Lintas Selatan Cilacap menuju Yogyakarta. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Rambu petunjuk jalur alternatif Jalan Lintas Selatan Cilacap menuju Yogyakarta. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Nyaris tiap tahun, arus mudik Lebaran selalu menyebabkan macet di Jalan Nasional Lintas Selatan (JLS) Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah. Namun, sejak tiga tahun lalu, ketika Tol Trans Jawa sudah mencapai Brebes, perlahan volume kendaraan menurun dan bebas macet.

Kendaraan dari arah Jakarta dan Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, lebih banyak melintas di Pantura. Perlahan, jalan lintas selatan Jawa bebas macet baik pada masa arus mudik maupun balik Lebaran.

Pada masa arus mudik Lebaran 2018, kendaraan yang melintas di jalur penghubung antarkota di jalan lintas selatan Jawa ini diduga tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya dan diperkirakan bebas macet.

Pasalnya, Tol Trans Jawa sudah beroperasi hingga Pemalang. Dari Pemalang hingga Semarang, tol dipastikan telah fungsional dan siap dilalui pemudik.

Pantauan Liputan6.com di ruas Jalan Nasional Lintas Selatan ruas Karangpucung perbatasan Banyumas Jawa, Tengah, Sabtu sore, 9 Juni 2018, lalu lintas masih berjalan normal. Tak terjadi lonjakan kendaraan yang cukup berarti dari arah Jakarta atau Bandung.

Kendaraan yang melintas di Jalan Lintas Selatan Jawa ruas Cilacap masih didominasi oleh kendaraan berpelat lokal. Kendaraan pun bebas macet dan masih bisa dipacu dengan kecepatan optimal.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Jalur-Jalur Alternatif Pengurai Macet

Kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan optimal di Jalan Lintas Selatan (JLS) Cilacap. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo).
Kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan optimal di Jalan Lintas Selatan (JLS) Cilacap. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

“Volume kendaraan yang melintas di ruas jalan nasional Cilacap tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo.

Meski begitu, pemerintah tetap mengantisipasi kemacetan yang disebabkan lonjakan volume kendaraan pada puncak mudik Lebaran 2018 yang diperkirakan terjadi pada Minggu dini hari hingga Senin, 10-11 Juni 2018 atau sekitar 5 hari sebelum Lebaran atau Idul Fitri 1439 Hijriah.

Antara perbatasan Kota Banjar, Jawa Barat hingga Cilacap dan Banyumas, nyaris tak terdapat titik yang dikhawatirkan macet. Arus lalu lintas di Kota Majenang yang biasanya ramai telah dipecah ke jalur lingkar utara dan dan selatan kota.

Dari arah barat, kendaraan melintas di jalur lingkar utara sehingga mengurangi potensi macet di tengah kota Majenang. Sebaliknya, dari arah timur, kendaraan diwajibkan melintas melalui lingkar selatan.

Untuk memecah kemacetan, Cilacap pun memiliki jalur alternatif para pemudik yang hendak menuju Cilacap. Kendaraan bisa melewati ruas Cukangleuleus Wanareja-Sidareja-Kawunganten dan keluar di Jeruklegi, Cilacap.

Lolos dari kemacetan di sisi barat Cilacap, hambatan kendaraan di ruas utama jalur mudik Cilacap ada persimpangan Sampang dan pintu perlintasan sebidang kereta Sampang. Di titik ini, kendaraan dari arah Cilacap menuju Yogyakarta atau Banyumas dan kota lainnya bertemu dengan kendaraan pemudik.

Tetapi, ia pun yakin volume kendaraan tak akan setinggi masa Lebaran sebelumnya. “Kita siapkan petugas di situ. Kalau terjadi macet kita sudah siapkan,” dia menjelaskan.

Kondisi Ruas Banyumas dan Jalur Pansela atau Daendels

Ruas Lintas Selatan-Selatan (JLSS) atau jalan Daendels antara Cilacap-Kebumen-Purworejo-Yogyakarta. (
Ruas Lintas Selatan-Selatan (JLSS) atau jalan Daendels antara Cilacap-Kebumen-Purworejo-Yogyakarta. (Liputan6.com/Muhammad Ridlo)

Sementara, Jalan Nasional Lintas Selatan ruas Banyumas potensi macet terjadi di Jatilawang, Rawalo dan Buntu, Kemranjen. Di ruas ini, Dinas Perhubungan Banyumas telah menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemungkinan macet.

Kendaraan ke arah Yogyakarta juga bisa melintas di Jalan Lintas Selatan-Selatan (JLSS) atau jalur Pantai Selatan (Pansela) atau Daendels. Kendaraan bisa masuk dari arah Widarapayung atau Buntu ke arah Kebumen-Purworejo-Yogyakarta.

Kepala Seksi Prasarana dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banyumas, Hermawan mengemukakan, Dishub, kepolisian dan dinas terkait lainnya telah menyiapkan Posko di jalur-jalur rawan macet. Petugas akan mengatur lalu lintas sehingga kendaraan tak kan terjebak macet.

"Perempatan Buntu sudah kita berlakukan untuk mengutamakan kendaraan dari arah barat. Kita juga siapkan petugas di situ," dia menjelaskan.

Potensi macet yang terjadi di Pasar Tumpah Sumpiuh dan Perlintasan Sebidang Tambak diantisipasi dengan mengalihkan kendaraan ke jalur lingkar utara. Kendaraan juga bisa dialihkan ke ruas jalan Pansela atau Daendels.

Jalan masuk ke ruas jalan Pansela atau Dandels tersebar mulai Tambak Kabupaten Banyumas, Gombong dan Kebumen. Selanjutnya, kendaraan bisa melintas di jalur lurus nan mulus di jalan Daendels, nyaris tanpa hambatan hingga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia juga menyarankan, kendaraan yang sudah berada di Jalan Lintas Selatan untuk tak melintas ke jalur tengah antara Rawalo menuju Purwokerto, atau Wangon-Ajibarang-Purwokerto. Sebab, di beberapa ruas jalur tengah ada yang berpotensi macet.

"Ajibarang ada ruas rawan macet. Kemudian di Rawalo perlintasan sebidang kendaraan mengantre sampai Bendung Gerak Serayu," dia mengungkapkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya