Liputan6.com, Toraja Utara - Samen Kondorura, pria berusia 40 tahun itu kehilangan nyawa setelah tertimpa peti jenazah ibu kandungnya sendiri di Lembang Parinding, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada Jumat siang, 15 Juni 2018, sekitar pukul 13.00 Wita.Â
Tragedi itu terjadi saat acara Rambu Solo atau upacara adat kematian masyarakat di Kabupaten Toraja dan Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Tepatnya saat prosesi Ma'palao, salah satu rangkaian kegiatan dalam acara Rambu Solo. Dalam kegiatan Ma'palao itu, peti jenazah digotong turun dari Rumah Tongkonan untuk naik ke Lakkean.Â
Advertisement
"Saat Ma'palao, peti jenazah diangkat naik ke Lakkean, tangga bambunya roboh padahal peti jenazah nyaris sampai ke atas," kata Natalie, salah seorang yang menjadi saksi mata dalam tragedi itu, Sabtu (16/6/2018).
Baca Juga
Natalie menjelaskan, kemungkinan penyebab tangga bambu itu roboh adalah karena tidak mampu menopang beban dari banyaknya orang yang menggotong peti jenazah.Â
"Memang ada belasan orang yang naik bersamaan di tangga itu untuk angkat peti jenazah," ucapnya.Â
Saat itu, Samen Kondorura yang ikut mengangkat peti jenazah mendiang ibundanya, Berta Kondorura. Tragedi itu kemudian terjadi, Samen yang jatuh terlebih dahulu tertimpa peti jenazah milik ibunya sendiri.Â
"Pak Samen mengangkat peti di bagian belakang, makanya pas jatuh dia tertimpa peti jenazah," kata Natalie.Â
Seketika seluruh warga dan keluarga yang hadir langsung teriak histeris melihat kejadian itu, sejumlah pria kemudian berlari untuk menyelamatkan Semen Kandorura yang tertimpa peti jenazah.Â
"Saya lihat ada beberapa orang yang menangis. Tubuh Pak Samen berusaha diselamatkan, saya juga lihat seorang lelaki panik mencari mobil agar bisa segera membawanya ke Rumah Sakit," ungkap Natalie.
Tertimpa Peti Jenazah di Kepala
Kapolres Toraja, AKBP Julianto P Sirait membenarkan kejadian ini. Dia mengungkapakan bahwa Samen Kandorura tertimpa peti jenazah di bagian kepalanya.Â
"Iya, Kepala Desa setempat yang menginformasikan ke pihak kepolisian, korban tertimpa peti jenazah dibagian kepala," kata Julianto saat dikonfirmasi Liputan6.com.Â
Julianto juga menyebut bahwa Samen Kandorura sempat dilarikan ke Rumah Sakit Elim Rantepao. Namun, nyawanya tidak tertolong.Â
"Tidak lagi bisa di selamatkan, pihak keluarga juga mengaku telah ikhlas karena kejadian ini murni musibah," terangnya.Â
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, video kejadian itu telah viral di media sosial Facebook sejak Jumat sore, 15 Juni 2018. Belum diketahui pasti siapa pertama kali yang mengunggah video kejadian tersebut.Â
Namun, ada dua buah video yang diunggah. Video pertama berdurasi 2 menit 51 detik dan video kedua berdurasi 14 detik. Kedua video tersebut telah diunggah oleh puluhan pengguna Facebook.Â
Tak hanya di Facebook, video tersebut juga di bagikan berulang kali di Instagram dan di sejumlah grup Whatsapp.Â
Advertisement