Malang - Pernikahan menjadi dambaan banyak orang. Namun, tingginya biaya yang dibutuhkan untuk menggelar pesta pernikahan menjadi momok tersendiri bagi pasangan yang hendak melepas status lajang, khususnya yang memiliki anggaran pas-pasan.
Namun, seorang pria asal Malang bernama Brian Fergiansyah bisa menghelat resepsi pernikahan bertema piknik dengan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta untuk 225-250 undangan. Cerita pernikahannya itu kemudian dibagikan melalui akun Twitter @briand_fergie.
"Jadi minggu lalu kami menggelar perhelatan nikah piknik, intimate bohemian rustic wedding. Alhamdulillah semua berjalan sesuai yang kami berdua inginkan dengan total biaya 30 jutaan untuk 225-250 undangan. Bukan latah bikin thread nikah, cuma pengen sharing," tulis Briand dikutip Jawapos.com melalui akun @briand_fergie, Jumat, 29 Juni 2018.
Advertisement
Dia menuturkan ia dan istri memang sudah sepakat tidak ingin mengundang banyak tamu. Dari awal, ia menginginkan pesta pernikahannya berjalan intim, sehingga hanya mengundang keluarga, teman-teman dekat, dan teman kerja.
Advertisement
Baca Juga
"Kami penginnya ketemu bisa (sekalian) reuni sesama tamu, bisa ngobrol enak. Intim gitu," kata dia kepada Jawapos.com.
Dia bilang semua hal mengenai pernikahan dikerjakan berdua. Beruntungnya, kedua orangtua mereka manut saja apa yang diinginkan oleh Brian dan sang istri. Orang tua mereka ada di Banyuwangi, tetapi dia menggelar acara di Malang.
"Tanpa jasa WO juga. Intinya kan ngumpulin temen-temen aja, sekalian halalbihalal keluarga," ujarnya.
Pemilihan tema piknik itu, kata Brian, sejatinya adalah mimpi sang istri, Ike. Awalnya, ia berniat menggelar pesta pernikahan di Batu, tetapi ia khawatir tamu yang datang kejauhan. Akhirnya, ia memilih tempat di Malang yang baru soft opening tiga bulan.
"Untuk venue, harga normal ya Rp 9 juta, tapi karena kami yang pertama bikin event resepsi nikahan di sana, jadinya dapet diskon banyak banget, he-he-he," kata Briand.
Undangan pernikahan dikerjakan oleh istrinya. Sang istri memang sering mengurus undangan pernikahan untuk teman-temannya. Hasilnya pun super manis.
"Kami cetak sendiri, print sendiri di digital printing. Print amplop sendiri, dihias-hias sendiri. Untungnya ada pegawai yang bisa bantuin lipat undangan. Satu undangan jadinya cuma abis biaya di bawah Rp 4 ribu," tuturnya.
Ia memilih untuk mencetak 180 undangan dari 250 tamu yang akan diundang dan sisanya undangan online. Dia pun membuat daftar presentasi siapa saja undangan yang akan datang.
"Jadi, kami paham berapa orang yang benar-benar dateng," ungkapnya.
Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.
Â
Â
Biaya Katering dan Lain-Lain
Namun, biaya terbesar dari resepsi berada di pos katering. Untuk hal ini, Brian mengaku mendapatkan harga murah untuk itu. Ia hanya perlu mengeluarkan bujet sebesar Rp 29 ribu per pax.
"Kateringnya kami pesan 400 pax dan dua menu gubug, yakni satai dan lontong kikil," tuturnya.
Persoalan lain adalah dekorasi. Kebetulan Brian dan sang istri memiliki selera dekorasi yang sama, yakni bohemian rustic, yang digarap oleh vendor. Dia bilang vendor yang menggarap ditangani anak muda yang seumuran. Hal itu memudahkannya untuk bekerja sama.
Biaya yang dikeluarkan terbilang hemat, yakni Rp 8,6 juta untuk dekorasi, Rp 1,75 untuk dokumentasi, dan Rp 1,9 juta untuk photobooth. "Dapet bonus postwed, cinematic video, dan bonus photobooth 200 foto lagi. Jadi, total 400 photobooth," katanya.
Menurut Brian, harga vendor yang terbilang murah itu didapatnya setelah menjajal beberapa vendor. Dalam proses pencarian itu, ia menemui vendor yang harganya lebih murah, tapi tidak bisa mengerjakan apa yang diinginkan, atau ada juga yang bisa mengerjakan tetapi harganya bikin kantong cekak.
"Perhelatan nikah piknik memang kami usahakan tidak menghabiskan dana yang terlalu banyak. Menyesuaikan kemampuan kami, bahkan dekor saja sampai kami bayar lima kali," tuturnya.
Setelah ditotal, resepsi pernikahannya itu kira-kira mengeluarkan dana sekitar Rp 35 jutaan. Dengan rincian biaya venue Rp 5 juta, katering Rp 13 juta, dekorasi, dokumentasi dan photobooth Rp 12,25 juta, band Rp 1,6 juta, MUA dan nail art Rp 1,3 juta, serta baju pengantin dan orangtua kedua mempelai Rp 1,1 juta.
"Di masa injury time juga membutuhkan finansial dari ortu. Agar nyaman ke depannya, kami tidak ingin meninggalkan utang untuk sekedar resepsi, meskipun harus menguras tabungan cukup banyak," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement