Enggan Jual Anak Sapi Berkepala Dua, Apa Alasan Sang Pemilik?

Ilham tidak berniat menjual anak sapi berkepala dua. Ia ingin merawat anak sapi jantan tersebut hingga dewasa.

oleh M Syukur diperbarui 18 Jul 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 07:00 WIB
Ilustrasi sapi
Ilham tidak berniat menjual anak sapi berkepala dua. Ia ingin merawat anak sapi jantan tersebut hingga dewasa. (Ilustrasi foto sapi/iStock)

 

Liputan6.com, Pekanbaru - Ilham, peternak di Desa Alang Kepayang, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, tak punya firasat apa-apa sebelum kelahiran anak sapi berkepala dua yang kini dipeliharanya. Pria 55 tahun ini juga menyebut tak ada tanda-tanda aneh pada induk sapi miliknya.

"Ya biasa saja, induk sapi mengandung seperti kebanyakan hewan lainnya," ucap Ilham saat dihubungi dari Pekanbaru, Selasa, 17 Juli 2018.

Ilham juga menyatakan tidak ada kejadian aneh yang terjadi di sekitar rumahnya sebelum anak sapi berkepala dua itu dilahirkan pada Sabtu, 14 Juli 2018.

"Semuanya normal, tidak ada yang aneh-aneh," tuturnya.

Begitu kabar sapi berkepala dua ini tersebar luas, seorang warga dari Jakarta sudah menawar sapi ini untuk dibeli. Hanya saja, Ilham tidak berniat menjual dan ingin merawat anak sapi jantan ini hingga dewasa.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Ilham Diingatkan Jangan Lagi Kasih Susu Bubuk Bayi

Sapi berkepala dua
Seekor induk sapi melahirkan anak sapi berkepala dua di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. (Dok. Dinas Perikanan dan Pertanian Indragiri Hulu untuk M Syukur/Liputan6.com)

Tawaran terhadap sapi ini sebelumnya disampaikan Jebul Suharto, petugas dari Dinas Perikanan dan Pertanian setempat. Hanya saja Jebul tidak menyebut berapa nilai yang disampaikan si penawar.

"Hanya ditawar, mau dijual apa gak. Pemiliknya menolak, jadi enggak sampai berbicara harga," kata Jebul.

Jebul sendiri sudah berada beberapa hari di rumah Ilham. Dia terus memantau kondisi anak sapi ini dan mengarahkan pemiliknya memberikan susu dari induk dengan cara diperas.

"Sebelumnya dikasih susu bubuk untuk bayi manusia, saya larang karena sempat diare anak sapinya," terang Jebul.

Menurutnya, anomali pada anak sapi ini terjadi karena adanya pembelahan sel yang tidak sempurna pada masa kehamilan. "Kalau pembelahan sempurna, bisa saja kembar," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya