Dikira Biawak, Komodo Liar Jadi Buruan Warga

Komodo ternyata tidak hanya berdiam di Taman Nasional Komodo, tetapi tersebar di daratan Flores.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2018, 12:32 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2018, 12:32 WIB
Pariwisata
Balai Taman Nasional (TN) Komodo di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, melarang pengunjung membuang puntung rokok karena perbuatan itu dapat menyebabkan kebakaran hutan.

Liputan6.com, Kupang - Warga Desa Bari, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menangkap seekor komodo yang ditemukan berkeliaran di sekitar desa itu.

"Betul, ada satu ekor komodo yang ditangkap warga Desa Bari pada Sabtu (21/7) lalu," kata Staf Bidang Pengendalian Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Komodo, Ande Kefi, di Kupang, Senin (23/7/2018), dilansir Antara.

Ande yang terlibat dalam tim gabungan dari Balai Taman Nasional Komodo bersama SPORC dan BBKSDA NTT, sudah meninjau langsung keberadaan komodo yang ditangkap warga itu pada Minggu, 22 Juli 2018.

Ia menjelaskan kehadiran satwa langka itu sempat membingungkan warga setempat karena kurangnya pemahaman mengenai komodo (Varanus komodoensis). Tokoh masyarakat di Desa Bari juga mengemukakan warga setempat bahkan menganggap satwa purba tersebut merupakan hama, bukan komodo.

"Warga yang belum tahu tentang komodo, mereka menganggap ini adalah hama bukan komodo, sehingga sebelumnya sampai ada komodo yang dibunuh," katanya.

Dia menjelaskan keberadaan komodo tidak hanya di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, tapi juga tersebar di wilayah utara Pulau Flores. Berdasarkan hasil riset Owen Ovenberg, komodo berkembang biak hampir di seluruh pantai utara Pulau Flores.

"Ini berdasarkan hasil riset. Bahkan, hasil riset itu menyebutkan penyebaran satwa komodo sampai ke Tanjung Watu Manuk di Kabupaten Sikka atau di wilayah bagian timur Pulau Flores," katanya.

Terhadap komodo yang ditangkap warga, tim gabungan telah mengidentifikasi sekaligus memberikan pemahaman dan arahan kepada warga setempat. Setelah berkoordinasi dengan warga, akhirnya disepakati untuk bersama-sama mengembalikan komodo tersebut ke habitatnya di sekitar daerah setempat.

"Kami sudah memberikan arahan dan mengajak warga setempat agar bersama-sama menjaga komodo sebagai satwa konservasi yang harus dilestarikan," katanya.

Dia mengatakan pihaknya juga berharap masyarakat melalui pemerintah desa atau kecamatan setempat berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat atas hingga pusat untuk mengembangkan wilayah setempat sebagai bagian dari daerah wisata komodo.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya