Bangunan-Bangunan Liar Jadi Korban Gelombang Pasang di Palabuhanratu

Warga menilai gelombang pasang di Palabuhanratu kali ini lebih dahsyat dari tahun-tahun sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 17:30 WIB
UK tsunami (1)
Ilustrasi ombak raksasa. (Sumber Thinkstock)

Liputan6.com, Sukabumi - Bencana gelombang pasang yang terjadi di perairan laut Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terus meluas dan memporak porandakan puluhan bangunan yang ada di sekitar pesisir pantai.

"Jumlah bangunan akibat gelombang pasang ini mencapai puluhan, tapi untuk jumlah pastinya masih dalam verifikasi karena banyak bangunan seperti warung liar yang berdiri di pesisir pantai yang juga ikut menjadi korban," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri di Sukabumi, Rabu (25/7/2018), dilansir Antara.

Menurutnya, bencana gelombang pasang ini disebabkan karena perubahan cuaca di tengah laut yang memicu kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Bahkan, gelombang pasang yang terjadi pada kali ini lebih dahsyat dibanding beberapa tahun ke belakang. Luapan air laut pun sampai ke jalan aspal atau melewati pesisir pantai.

Walaupun tidak ada korban jiwa pada bencana ini, puluhan kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal dan usahanya. Sebagian warga sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Kami masih melakukan penyisiran dan pendataan terkait jumlah bangunan yang rusak, untuk kerugian pun belum diketahui karena masih simpang siurnya jumlah rumah dan warung yang rusak," tambahnya.

Okih mengatakan kondisi gelombang saat ini sudah mulai kembali normal walauun ombak masih tinggi. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada warga atau wisatawan agar tidak dahulu beraktivitas di pantai karena kondisi gelombang tinggi dan arus deras.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya