Liputan6.com, Banjarnegara - Hari Idul Adha atau Idul Qurban tak lama lagi dirayakan umat Islam. Sebagian umat muslim mulai mencari hewan kurban.
Paling populer barangkali adalah kambing atau domba. Hewan kurban ini bisa digunakan untuk berkurban secara perorangan, dan tentu berharga ekonomis.
Harga kambing kurban berkisar antara Rp 2.500.000 - Rp 8.000.000, dengan kisaran normal Rp 3,5 juta. Tentu, harga ditentukan sesuai performa hewan kurban, utamanya besar atau kecilnya.
Advertisement
Suara embikan terdengar riuh di kawasan Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Ratusan domba Batur mengikuti kontes dalam acara bertajuk Festival Domba yang merupakan rangkaian helatan Dieng Culture Festival, 3-5 Agustus 2018.
Baca Juga
Tentu, ini bukan pasar hewan kurban. Namun, jika mau, mengapa tidak? Terpenting, prasyarat sebagai hewan kurban terpenuhi.
Tetapi, nanti dulu. Untuk menjajal domba Batur sebagai hewan kurban tampaknya harus berpikir dua tiga kali. Pasalnya, harga domba jumbo ini tergolong mahal.
Musababnya, domba Batur lebih dikenal sebagai hewan peliharaan para "hobiis" atau masyarakat Jawa mengenalnya sebagai "Klangenan". Bagaimana tidak, bayi domba Batur berusia tiga dan empat bulan bisa mencapai jutaan rupiah.
Adapun yang dewasa, dengan performa baik, mencapai puluhan juta rupiah. Ini seharga sapi untuk hewan kurban. "Saya pernah menjual domba Batur dengan harga Rp 23 juta," kata Abdoni, warga Batur Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bobot Domba Batur Jantan Capai 150 Kilogram
Abdoni tinggal di Batur, salah satu Desa di Dataran Tinggi Dieng, lokasi moyang domba Batur diperkenalkan kepada warga puluhan tahun silam. Domba ini sejatinya bukan asli Banjarnegara.
Di tubuhnya, mengalir darah domba Merino yang lantas dikawinkan dengan domba ekor tipis lokal. Perkawinan silang ini memunculkan strain atau rumpun domba lokal baru dengan tampilan yang bagus, menuruni karakteristik kedua moyangnya.
Domba Batur menuruni bobot tubuh domba Merino yang besar. Bulunya juga lembut tebal berwarna putih. Bobot dewasa saat berusia 2 tahun berpotensi mencapai 150 kilogram.
Adapun dari indukan domba lokal ekor tipis, doma Batur dianugerahi sifat adaptif, atau mudah beradaptasi dengan tempat baru. Hanya saja, lantaran tebalnya bulu, tentu Domba Batur lebih cocok berada di daerah bersuhu dingin.
Suhu harian Batur, Banjarnegara yang rendah membuat domba Batur dipelihara banyak warga. Selain Banjarnegara, domba Batur juga dipelihara warga Wonosobo.
Seperti disebut sebelumnya, domba Batur belum menjadi hewan kurban yang populer. Ia lebih dikenal sebagai hewan kontes. Tidak tanggung-tanggung, Abdoni sendiri membawa 12 domba miliknya dari beragam kategori pada Festival Domba ini.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Herriana Indri Hastuti mengatakan, kontes ini diadakan untuk memopulerkan domba Batur. Populasi domba Batur di Banjarnegara saat ini hanya berkisar 8.000 ekor.
"Sudah ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai rumpun domba lokal. Sehingga perlu dijaga dan dilestarikan," Herriana menjelaskan.
Advertisement