Lombok - Setelah gempa Lombok pada Minggu, 5 Agustus 2018, malam, Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan evakuasi sekitar 700 orang yang berada di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melalui akun Twitter-nya yang dikutip Times Indonesia, Humas Basarnas menginformasikan pada Senin (6/8/2018) pagi proses evakuasi warga dan wisatawan di Gili Trawangan tengah berlangsung.
Baca Juga
"Diperkirakan total ada 700 orang (WNA dan WNI) yang akan dievakuasi," tertulis di akun resmi @humas_basarnas pada pukul 5.39 WIB.
Advertisement
Proses evakuasi ratusan orang usai gempa Lombok tersebut dilakukan secara bertahap menggunakan perahu karet menuju kapal yang sudah disiapkan Basarnas.
Dari akun Twitter yang sama, kabar terbaru yang disampaikan hingga pukul 10.30 WIB, telah berhasil dievakuasi untuk gelombang ketiga sebanyak 70 orang, terdiri dari 64 WNI dan 6 WNA.
Gempa Lombok terjadi kembali pada Minggu (5/8/2018) dengan kekuatan 7 SR dan sudah menelan korban jiwa meninggal dunia hingga 82 orang sesuai rilis BPBD Lombok.
Â
Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.
Libur Sekolah hingga Rabu
Suasana kota Mataram kembali normal. Para pengungsi dadakan yang meninggalkan rumahnya menyusul gempa dahsyat berskala 7 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah kembali ke rumah masing masing.
Lapangan sepak bola Selagalas, lapangan Selaparang, taman taman sepanjang jalan Udayana juga sudah ditinggalkan warga yang bermalam.
Arus lalu lintas yang Minggu (5/8/2018) malam macet, kini sejak subuh sudah mulai lengang. Suasana kota tak seramai hari kerja sebelumnya.
Begitu pula anak anak sekolah tidak lagi memadati jalan. Mereka diliburkan hingga hari Rabu.
Keputusan libur sekolah itu disampaikan langsung oleh Gubernur NTB, TGB M Zainul Majdi. Ia menginstruksikan semua sekolah di Lombok Utara, Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah untuk diliburkan.
"Saya juga instruksikan semua tenaga kesehatan di pulau Lombok untuk masuk dan bekerja, memastikan pelayanan kesehatan diberikan maksimal," tegas TGB dalam siaran persnya.
Ia juga meminta perangkat BPBD Pemda bersama TNI dan Polri, Badan SAR dan elemen masyarakat bekerja maksimal agar bisa menjangkau daerah yang diperkirakan paling terdampak yaitu Lombok Utara dan Lombok Timur.
"Sekali lagi, kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia," harapnya.
TGB bertekad akan memberikan pelayanan yang layak bagi para korban yang rumahnya hancur maupun rusak. Juga, pelayanan kedaruratan lain-lain untuk menunjang penghidupan pasca gempa hingga tercapainya pemulihan.
Pemerintah Provinsi NTB mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menggunakan sumber informasi terpercaya resmi dari BMKG, BNPB, pemerintah daerah, kepolisian dan pihak berwenang lainnya.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement